JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap isi goodiebag bantuan sosial (bansos) presiden yang dibagikan saat COVID-19 dan dikorupsi akhirnya adalah sembako. Jenisnya beragam mulai dari beras hingga biskuit.
“Isi dari bansos itu bervariasi, mulai dari beras, minyak goreng, biskuit dan beberapa sembako lainnya,” kata Juru Bicara KPK Tessa Mahardika kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat, 28 Juni.
Tessa memastikan bansos yang diusut saat ini adalah goodiebag berlogo Istana Kepresidenan. “Bahwa bantuan yang sedang dilakukan penyidikan adalah yang salah satunya yang diberikan oleh bapak presiden kepada masyarakat," tegasnya.
"Terkait nilai pengadaan yang masih disidik masih berproses. Jadi akan kami update di kesempatan berikutnya," ujar Tessa.
KPK memastikan akan mengusut tuntas kasus bansos presiden ini. Tessa bilang perbuatan tersangka mengurangi kualitas bansos harus dituntaskan.
"Tentunya perbuatan para tersangka untuk mengambil keuntungan dengan mengurangi kualitas bansos yang harusnya sampai ke masyarakat ini menciderai semangat pemerintah, semangat Bapak Presiden Jokowi memberikan bantuan terutama saat pandemi Covid," ungkap juru bicara berlatar belakang penyidik tersebut.
"KPK sangat memperhatikan tindakan yang dilakukan tersangka dan berkomitmen untuk menyelesaikan perkara ini hingga tuntas," sambung Tessa.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, KPK mengungkap sedang mengusut dugaan korupsi pengadaan bansos presiden saat pandemi COVID-19 yang dibagikan di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada 2020. Sudah ada tersangka yang ditetapkan, yaitu Ivo Wongkaren yang merupakan Direktur Utama Mitra Energi Persada.
Dalam kasus ini, modus yang digunakan para tersangka adalah mengurangi kualitas bantuan sosial yang diberikan. Akibat praktik ini negara merugi hingga Rp125 miliar dan angka ini bisa bertambah karena penghitungan sedang dilakukan.