Bagikan:

JAKARTA - Direktur Intelijen Amerika Serikat (AS) Avril Haines bakal bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea dan perjanjian antara Moskow dan Pyongyang.

Haines akan bertemu Yoon membahas peningkatan hubungan Rusia-Korea Utara dan tindakan provokatif Pyongyang, lapor harian Joongang Ilbo, mengutip seorang pejabat keamanan nasional yang tidak disebutkan namanya.

Pertemuan tersebut tidak akan resmi dan tidak ada rencana untuk mempublikasikan diskusi mereka, kata pejabat tersebut.

Dilansir Reuters, Kamis, 27 Juni, kantor Yoon mengatakan tidak dapat mengkonfirmasi laporan tersebut. Sedangkan juru bicara kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI) menolak berkomentar.

Korea Utara yang mempunyai senjata nuklir mengatakan pada Kamis, mereka berhasil menguji rudal yang dapat mengerahkan beberapa hulu ledak untuk menyerang sasaran yang berbeda berdasarkan tujuan yang ditetapkan  Kim Jong Un untuk menyempurnakan serangkaian senjata strategis dan taktis.

Pada kunjungan pertamanya ke Korea Utara dalam 24 tahun, Presiden Rusia dan Kim menandatangani pakta pertahanan bersama, yang membuat para pejabat di Seoul dan Washington khawatir di tengah tuduhan Pyongyang telah memasok senjata ke Rusia untuk melawan Ukraina.

Moskow dan Pyongyang menyangkal transaksi senjata tersebut.

Merespons penandatanganan pakta militer oleh Kim dan Putin, Korea Selatan mengatakan akan meninjau kemungkinan memasok senjata langsung ke Ukraina, membalikkan posisi yang selama ini dipertahankan meskipun ada tekanan dari Washington dan Barat.