Bagikan:

JAKARTA - Palang Merah Kenya mengatakan beberapa kendaraannya diserang hingga staf serta relawannya terluka saat kerusuhan demonstrasi menolak UU Pajak.

Namun tidak disebutkan orang atau kelompok mana yang melukai staf dan relawannya serta menyerang kendaraannya.

Palang Merah Kenya mengatakan dalam postingan di X, penyerangan diduga terkait rumor mereka sedang mengangkut anggota parlemen Kenya.

“Kami tidak memiliki kontak atau peran dalam mengangkut orang selain korban cedera,” katanya dilansir CNN, Selasa, 25 Juni.

“Rumor tersebut harus dihentikan. Kami tidak dapat memberikan intervensi yang menyelamatkan jiwa tanpa akses dan keamanan bagi staf dan relawan kami,” imbuh pernyataan Palang Merah Kenya.

Organisasi kemanusiaan tersebut mengunggah gambar kaca depan yang pecah dan pecahan kaca di dalam kendaraan.

Polisi sebelumnya menembaki para pengunjuk rasa yang mencoba menyerbu gedung legislatif Kenya pada Selasa, 25 Juni yang menyebabkan lima pengunjuk rasa tewas.

Puluhan lainnya terluka dan beberapa bagian gedung parlemen dibakar ketika anggota parlemen di dalamnya mengesahkan undang-undang untuk menaikkan pajak.

Parlemen menyetujui rancangan undang-undang keuangan tersebut, dan meneruskannya ke pembahasan ketiga oleh anggota parlemen. Langkah selanjutnya adalah mengirimkan undang-undang tersebut ke presiden untuk ditandatangani. Presiden dapat mengirimkannya kembali ke parlemen jika dia keberatan.

Para pengunjuk rasa menentang kenaikan pajak di negara yang sudah terguncang akibat krisis biaya hidup, dan banyak juga yang menyerukan agar Presiden William Ruto mundur.

RUU keuangan tersebut bertujuan untuk meningkatkan pajak tambahan sebesar 2,7 miliar dollar AS sebagai bagian dari upaya meringankan beban utang yang besar, dengan pembayaran bunga saja menghabiskan 37 persen pendapatan tahunan.

Pemerintah telah memberikan beberapa kelonggaran, berjanji untuk membatalkan usulan pajak baru atas roti, minyak goreng, kepemilikan mobil dan transaksi keuangan. Namun hal itu belum cukup memuaskan.