Bagikan:

JAKARTA  - Hampir 960.000 warga Italia berusia antara 15 dan 19 tahun, mengonsumsi zat-zat ilegal atau narkoba setidaknya satu kali, menurut laporan tahunan pemerintah kepada parlemen.

Dilaporkan sekitar 54.000 anak muda menggunakan kokain pada tahun 2023, sementara sekitar 550.000 mengaku telah mengonsumsi ganja setidaknya satu kali, dilansir Reuters, Selasa, 25 Juni.

Alfredo Mantovano, wakil menteri di pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Giorgia Meloni, mengatakan zat-zat ilegal menyebar seperti "pandemi" di Italia dan hanya ada sedikit kesadaran akan bahayanya.

Pemerintah mengatakan obat-obatan senilai sekitar 16,4 miliar euro (17,59 miliar dollar AS) dibeli di Italia pada tahun 2022.

Sebagian besar merupakan turunan kokain dan ganja, naik dari 15,5 miliar euro pada tahun 2021 dan mendekati tingkat sebelum pandemi COVID-19 mengurangi konsumsi.

Pemerintah menyebutkan adanya kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran mengenai penggunaan fentanil, obat mematikan yang belum tersebar luas di negara tersebut namun telah menjadi penyebab utama overdosis di Amerika Serikat.

“Fentanil sayangnya juga memasuki Italia,” kata Menteri Kehakiman Carlo Nordio kepada wartawan.

Tindakan polisi terhadap kasus narkoba juga meningkat di Italia. Pihak berwenang menyita hampir 89 ton zat ilegal pada tahun 2023, naik 17 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dan sekitar 27.700 orang dilaporkan melakukan pelanggaran terkait narkoba, kata pemerintah