Bagikan:

JAKARTA - Presiden Volodymyr Zelensky pada Hari Senin mengumumkan, ia mencopot Komandan Pasukan Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina Letnan Jenderal Yurii Sodol, setelah muncul laporan ia tampil buruk dalam perang yang telah berlangsung selama 28 bulan melawan Rusia.

Berbicara dalam video pidato malam harinya, Presiden Zelensky tidak mengungkapkan alasan pencopotan jenderal senior ini.

Presiden Zelensky selanjutnya mengangkat Brigadir Jenderal Andriy Hnatov dalam jabatan tersebut, yang melibatkan perencanaan operasi strategis.

Pemecatan Sodol, salah satu dari serangkaian perubahan personel, menyusul terbitnya surat dari kepala resimen Azov Ukraina yang disegani, Bohdan Krotevych, yang di dalamnya ia menuduh bahwa tindakan Sodol telah menyebabkan kemunduran militer yang serius.

Dalam sebuah unggahan di aplikasi perpesanan Telegram, Krotevych tidak menyebutkan nama Jenderal Sodol, tetapi mengatakan seorang jenderal yang tidak disebutkan namanya "telah membunuh lebih banyak tentara Ukraina daripada jenderal Rusia mana pun."

"Yang saya pedulikan adalah komandan batalion dan brigade tempur diadili karena kehilangan pos pengamatan, tetapi seorang jenderal tidak diadili karena kehilangan wilayah, puluhan kota dan ribuan tentara," tulis Krotevych, melansir Reuters 25 Juni.

"Semua personel militer sekarang mengerti siapa yang saya bicarakan karena 99 persen militer membencinya atas apa yang dilakukannya," tandasnya.

Media berita Ukrainska Pravda, mengutip laporan yang bocor, mengatakan pengaduan pidana telah diajukan terkait Jenderal Sodol, yang dipromosikan awal tahun ini, meskipun tidak mengidentifikasi dirinya. Dikatakan, Krotevych bersedia bersaksi melawannya.

Mengutip France 24, Letjen Sodol yang dianugerahi penghargaan 'Hero of Ukraine' merupakan mantan Komandan Korps Marinir dan veteran pertempuran tahun 2014.

Pengangkatannya awal Februari lalu, berbarengan dengan sejumlah pejabat tinggi militer lainnya, termasuk Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky. Ia ditunjuk menggantikan Jenderal Valeriy Zaluzhnyi.

Sementara itu, Brigjen Hnatov telah menjabat sebagai wakil komandan teater operasi selatan sejak 2022. Ia memainkan peran utama dalam merebut kembali sebagian besar wilayah Kherson selatan dari penjajah Rusia.

Pada musim semi 2023, ia memimpin pertahanan Bakhmut di Ukraina timur, sebuah kota yang akhirnya jatuh ke tangan pasukan Rusia setelah berbulan-bulan pertempuran sengit.

Krotevych, dalam sebuah unggahan di media sosial setelah pengumuman presiden, menggambarkan Brigjen Hnatov sebagai "perwira yang sangat berjasa".

Dengan pasukan Rusia yang memperoleh kemajuan dan perlahan maju melalui Ukraina timur dalam beberapa bulan terakhir, militer telah mengalami perubahan yang cukup besar.