Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres pada Hari Senin menuduh Israel menyebarkan misinformasi tentang dirinya, terkait konflik di Jalur Gaza yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan antara Israel dan militan Palestina Hamas.

"Saya telah mendengar sumber yang sama berkali-kali mengatakan, saya tidak pernah menyerang Hamas, saya tidak pernah mengutuk Hamas, saya adalah pendukung Hamas," kata Sekjen Guterres dalam konferensi pers tentang integritas informasi, tanpa menyebut nama Israel, melansir Reuters 25 Juni.

"Saya telah mengutuk Hamas 102 kali, 51 kali dalam pidato resmi, yang lainnya di berbagai platform sosial," lanjutnya.

"Kebenaran, pada akhirnya, selalu menang," tandas Sekjen Guterres.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan mengatakan, kecaman oleh Sekjen Guterres adalah "kata-kata kosong jika dibandingkan dengan tindakannya."

"Tujuan utamanya adalah membantu Hamas bertahan dalam perang ini. Kami merasa sangat tercela, sekretaris jenderal menolak untuk mematuhi standar PBB dan menggambarkan gambaran yang menyimpang tentang peristiwa di lapangan," kata Dubes Erdan.

"Antonio Guterres adalah kaki tangan teror dan harus mengundurkan diri hari ini," lanjutnya.

Diketahui, hubungan antara PBB dan Israel telah lama tegang dan semakin memburuk selama perang Israel-Hamas.

Israel menuduh PBB bias terhadapnya dan menuduh staf PBB bekerja sama dengan Hamas dan militan lainnya. PBB sedang menyelidiki beberapa tuduhan tersebut, tetapi mengatakan dalam banyak kasus PBB belum menerima bukti dari Israel.

Kemarin, otoritas kesehatan Gaza mengumumkan, jumlah korban tewas warga sipil Palestina akibat serangan Israel sejak konflik di wilayah itu pecah pada 7 Oktober 2023 telah mencapai 37.626 orang dan 86.098 orang mengalami luka-luka, mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak, dikutip dari WAFA.