JAKARTA - Guna mendukung meningkatkan penggunaan produk inovatif yang terbuat dari bahan daur ulang, Kementerian Pertahanan Nasional dan Badan Kepolisian Nasional (NPA) telah sepakat untuk membeli 12.000 item pakaian baru yang terbuat dari botol plastik transparan.
Kesepakatan yang ditandatangani 15 Maret itu dibuat bersama oleh kementerian lingkungan dan pertahanan nasional, serta NPA dan Federasi Industri Tekstil Korea.
Rincian item seragam berdasarkan kesepakatan ini meliputi, seragam musim dingin, seragam musim panas, seragam kegiatan di luar ruangan dan seragam tugas santai.
Kementerian Pertahanan setuju untuk membeli 10.000 pakaian yang terdiri dari kemeja dan celana, sementara polisi membeli 2.000. Total anggaran program pengadaan ini mencapai sekitar 410 juta won.
Kementerian lingkungan telah setuju untuk mendukung semua proses daur ulang yang melibatkan botol plastik transparan, serta menyusun kebijakan yang diperlukan. Federasi industri tekstil sepakat untuk mendorong perusahaan anggotanya menggunakan bahan daur ulang secara lebih ekstensif.
"Ini adalah contoh kasus bagaimana pemerintah pusat dan perusahaan lokal dapat bekerja sama untuk memperkuat fondasi netralisasi karbon," kata Menteri Lingkungan Korea Selatan Han Jeoung-ae seperti melansir Koreatimes.
"Kementerian kami akan bekerja sama dengan organisasi nasional lainnya untuk membangun masyarakat berkelanjutan yang lebih kuat dengan praktik daur ulang yang lebih baik," sambungnya.
Sekitar 12 botol plastik ukuran 500 mililiter atau lima botol ukuran 2 liter dibutuhkan untuk membuat satu kaos lengan pendek. Sementara, untuk membuat satu kemeja lengan panjang membutuhkan 32 botol ukuran 500 mililiter.
Kampanye nasional
Sejak akhir tahun lalu, Pemerintah Korea Selatan berupaya untuk meningkatkan daur ulang botol plastik transparan, dengan mewajibkan penghuni apartemen di seluruh negeri untuk memisahkannya dari botol plastik berwarna saat membuangnya.
Lewat pengumuman yang efektif mulai 25 Desember 2020 lalu, seluruh kompleks apartemen di negara itu diperintahkan untuk menyiapkan kantong sampah terpisah untuk botol plastik transparan.
Tindakan tersebut terbukti efektif, menurut Badan Layanan Sirkulasi Sumber Daya Korea. Selama minggu pertama, 15 depot daur ulang melaporkan berhasil mengumpulkan 126 ton botol plastik transparan. Antara 17 dan 25 Februari, angkanya melonjak 75 persen menjadi 221 ton.
Kementerian mengamati dengan seksama apakah langkah baru itu diikuti oleh kantor manajemen di kompleks apartemen. Selama lebih dari sebulan mulai awal Januari, kementerian dan Perusahaan Lingkungan Korea mengirim pejabat ke 1.000 kompleks apartemen skala besar di Korea Selatan. Tujuannya untuk melakukan inspeksi pelaksanaan peraturan ini.
Pada acara penandatanganan, ditampilkan bagaimana botol plastik didaur ulang menjadi sesuatu yang bermanfaat. Mulai dari menyortir dan meratakan botol hingga memperkecil ukurannya, menggiling dan membersihkan botol, membuatnya menjadi pellet, menghasilkan benang dari pellet dan akhirnya menjahit benang menjadi pakaian.
Acara tersebut juga memperlihatkan bagaimana produsen pakaian lokal dan wearable seperti The North Face, BLACK YAK, dan Pleats Mama mendaur ulang berbagai botol plastik untuk membuat pakaian, ransel, dan sepatu mereka.
BACA JUGA:
Menteri Han menambahkan, revisi Undang-Undang tentang Promosi Penghematan dan Daur Ulang Sumber Daya, yang mulai berlaku bulan ini, akan memaksa pembuat produk lokal daur ulang untuk menunjukkan berapa banyak bahan daur ulang yang digunakan dalam pembuatannya, sambil mewajibkan pemerintah daerah untuk membeli sejumlah produk hasil daur ulang.