Bagikan:

JAKARTA - Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas KPK memastikan perempuan akan mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki. Inklusifitas sangat diperhatikan dalam mencari sosok pemimpin komisi antirasuah.

“Itu menjadi salah satu agenda yang telah kami bahas terkait dengan inklusifitas gender perempuan,” kata anggota Pansel Capim dan Dewas KPK Ivan Yustiavanda kepada wartawan dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 23 Juni.

“Sepanjang memenuhi kriteria, pasti akan dipertimbangkan. Tidak ada juga pemikiran di Pansel untuk mengutamakan laki-laki,” sambungnya.

Ivan meyakini banyak perempuan yang mampu menjadi pimpinan maupun pengawas. Sehingga, Pansel Capim dan Dewas KPK membuka lebar kesempatan bagi yang ingin mendaftar.

“Kriteria khusus tidak ada dan kami yakin banyak sekali perempuan Indonesia yg superb melebihi laki-laki. Mudah-mudahan dr beliau-beliau perempuan hebat Indonesia, ada yang berminat untuk mendaftar nanti ya,” tegas Ketua Pusat Pelaporan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) tersebut.

Pendaftaran calon pimpinan KPK dan calon Dewan Pengawas KPK periode 2024-2029 dibuka pada 26 Juni ini. Masa pendaftaran akan berakhir pada 15 Juli mendatang.

Dalam melaksanakan tugasnya, Pansel Capim dan Dewas KPK sudah mendengar masukan dari banyak pihak seperti pemimpin media dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Tak hanya itu, mereka sudah datang ke komisi antirasuah pada Selasa, 12 Juni.

Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Pimpinan (Capim) dan Dewas KPK Yusuf Ateh mempersilakan KPK mengajukan nama dari internal sebagai kandidat saat itu. Dia bersama tim sudah meminta informasi dalam audiensi yang dilakukan secara tertutup hari ini.

“Tadi juga kami minta informasi tentang itu dari pimpinan,” kata Yusuf kepada wartawan di gedung Merah Putih KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa, 12 Juni.

Sementara itu, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan para deputi yang sesuai dengan kriteria dipersilakan untuk maju sebagai kandidat capim. Misalnya Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan.

“Wah, pokoknya semua deputi di KPK silakan maju kalau misalnya mau,” tegasnya kepada wartawan usai bertemu Pansel Capim dan Dewan Pengawas KPK.

Meski begitu, Alexander menyebut tak mau memaksakan anak buahnya untuk menggantikan posisinya. “Saya dorongnya sampai mentok. Gitu kan, tapi kembali yang bersangkutan,” ujarnya.