TANGERANG – Kasus penganiayaan dan penyekapan seorang wanita yang dilakukan kekasihnya di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) belum rampung. Terduga pelaku merupakan kekasih korban, disebut-sebut melarikan diri dari apartemennya.
Sebagaimana disampaikan Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq, pria berinisial IS (22) yakni terduga pelaku, kerap berpindah-pindah apartemen menghindari kejaran polisi usai menganiaya AM (22).
“Pelaku berpindah-pindah apartemen,” kata Bambang saat kepada wartawan di Polsek Pondok Aren, Jumat, 21 Juni.
Bambang meminta kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri. Karena menurutnya pihaknya sudah mengantongi identitas, sehingga tinggal menunggu waktu untuk menangkap yang bersangkutan.
“Yang pasti kami sudah mengantongi indentitas pelaku. Cepat atau lambat silahkan kalau pelaku sudah menyerahkan diri itu akan lebih baik. Yang pasti kemana pun akan kira kejar,” ujarnya
Perihal proses penyelidikan, lanjut Bambang, pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi di lokasi kejadian dan barang bukti.
“ Kita hanya butuh dua alat bukti untuk menentukan tersangka, sesuai Pasal 184 KUHP. Keterangan saksi-saksi kita ambil dari saksi korban, keterangan saksi yang ada di kafe yang saat itu terjadi di sana. Serta dari surat hasil visum at repertum,” ujarnya.
BACA JUGA:
Seorang wanita di Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku disekap oleh kekasihnya. Tak hanya disekap, korban berinisial AM (22) mengaku dianiaya gegara handphone yang dititipkan kekasihnya hilang saat sedang kumpul dengan temannya di Pondok Aren.
"Dia titip ponsel ke saya, terus hilang. Saya sempat tanya, 'ponsel mana?'. Dia bilang 'tadi kan dititipin'. Saya bilang, saya tidak tahu. Dan langsung saya ditonjok," kata AM, Jumat, 14 Juni.
AM menjelaskan, Jumat 7 Juni, lalu ia diajak pergi oleh sang kekasih kumpul dengan teman-temannya di Jalan Pondok Kacang, Pondok Aren, Tangerang Selatan. Hingga akhirnya aksi pemukulan itu terjadi, kemudian AM dibawa ke rumah kekasihnya.
"Habis dari lokasi, saya diajak ke rumahnya (pelaku). Saya ditonjokin beberapa kali. Tadinya mau pukul saya pakai tablet dan gelas, tapi tidak jadi," terang AM.
Di rumah itu, kekasih AM tinggal sendiri, hingga tidak ada orang lain mengetahui bahwa ada penganiayaan dan penyekapan. Tak hilang akal, AM pun menghubungi orangtuanya untuk minta dijemput.
"Saya telepon orang tua saya, lalu datang dan (pintu) didobrak oleh orang tua saya," aku AM.
AM mengalami memar di bagian pipi, kepala belakang, dahi, hidung, mulut dan kedua lengan.
AM segera melaporkan kejadian yang menimpanya itu ke Polsek Pondok Aren, Tangerang Selatan, atas dugaan penganiayaan pada Jumat, 7 Juni 2024 pukul 10.35 WIB.