JAKARTA - Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga memastikan partainya akan melakukan kalkulasi secara serius terkait pencalonan gubernur dan wakil gubernur Jakarta hingga pendaftaran Pilkada dibuka pada 27 Agustus 2024.
Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) DKI Jakarta II ini menilai, Jakarta memang daerah yang paling seksi lantaran tak lagi menjadi ibu kota melainkan Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Statusnya sebagai DKJ, menurut Eriko, menjadi lebih bebas karena ketika menjadi ibu kota penguasaan untuk pembangunan Jakarta terbagi dua antara gubernur dengan Kementerian Sekretariat Negara (Setneg).
"Itu yang membuat jadi seksi karena bukan lagi menjadi ibu kota menjadi lebih bebas," ujar Eriko kepada wartawan, Jumat, 21 Juni.
Selain itu, lanjut Eriko, Jakarta juga akan menjadi kawasan aglomerasi yang menggabungkan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, Bekasi, dan Cianjur.
"Bayangkan itu greater Jakarta, enggak luar biasa besar itu? Belum lagi dengan rencana pembangunan monumen atau katakan proyek Garuda yang nanti akan membatasi Jakarta sekaligus untuk mencegah banjir dan juga penyediaan air minum," ungkap mantan Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta ini.
Belum lagi, kata Eriko, pemenang Pilkada Jakarta memiliki peluang yang sangat besar untuk maju di Pilpres 2029.
"Ini jelas-jelas saja, bukan calon yang lain-lain, (tapi) calon presiden. Atau minimum wakil presiden," tegas pria kelahiran Medan, Sumatera Utara ini.
Oleh karena itu, Eriko mengatakan, kecil kemungkinan partainya tak mengusung kader sendiri di Pilkada Jakarta 2024. Minimal, kata dia, PDIP mencalonkan kadernya sebagai cawagub.
"Nah, kami kan dalam komposisi DPRD kan kami kedua terbesar, jadi sangat wajar. Artinya sangat wajar bahwa bisa menjadi cagub, bisa menjadi cawagub," kata Eriko.
Kendati demikian, Eriko menuturkan, PDIP bisa saja tak mengusung kadernya di Pilkada Jakarta meskipun kemungkinannya sangat kecil.
"Yang paling kecil kemungkinannya tidak sama sekali kader kami, kami hanya melakukan pendukung, itu paling kecil," jelas Eriko.
BACA JUGA:
Eriko menambahkan, PDIP akan bekerja sama dengan partai politik (parpol) lain di Pilkada Jakarta. Sebab, semua parpol belum memenuhi syarat untuk mengusung sendiri termasuk PKS sebagai pemenang Pemilu legislatif 2024 di Jakarta.
"Jadi semua punya kemungkinan yang sama, tidak ada yang bisa memastikan satu partai ngotot untuk jadi calon gubernur atau jadi calon wakil gubernur," pungkas Eriko.