Bagikan:

JAKARTA - William Anders, astronot NASA bagian dari awak Apollo 8 tahun 1968 meninggal dalam kecelakaan pesawat di negara bagian Washington. William Anders tutup usia dalam 90 tahun

“Ayah saya meninggal dalam kecelakaan pesawat di Kepulauan San Juan,” kata putranya, Gregory Anders, kepada CNN dikutip Sabtu, 8 Juni.

Kantor Sheriff San Juan County menyebut dalam siaran persnya pesawat jatuh yang ditumpangi Anders jatuh di lepas pantai Pulau Jones.

Dilaporkan pesawat model lama terbang dari utara ke selatan kemudian masuk ke perairan dekat ujung utara Pulau Jones dan tenggelam. Sheriff San Juan County Eric Peter melalui email mengatakan kepada CNN, satu-satunya informasi terbaru yang dia dapatkan adalah “tim penyelam tiba di lokasi dan saat ini sedang melakukan pencarian.”

“Keluarga hancur dan berduka atas kehilangan seorang pilot hebat,” kata putra Anders.

William Anders, lahir pada tanggal 17 Oktober 1933, di Hong Kong, lulus dari Akademi Angkatan Laut Amerika Serikat pada tahun 1955.

 

Anders bertugas sebagai pilot pesawat tempur di skuadron intersepsi segala cuaca Komando Pertahanan Udara di California dan Islandia, menurut NASA dan Akademi Angkatan Laut AS.

Saat berada di Laboratorium Senjata Angkatan Udara di New Mexico, Anders bertanggung jawab untuk mengelola program pelindung reaktor tenaga nuklir dan efek radiasi, menurut biografi NASA-nya.

Dia dipilih pada tahun 1964 sebagai astronot oleh NASA dan menjabat sebagai pilot cadangan untuk misi Gemini 11 pada tahun 1966 dan penerbangan Apollo 11 pada tahun 1969. Anders mencatat lebih dari 6.000 jam waktu terbang, menurut NASA.

Anders dan sesama astronot Jim Lovell serta komandan misi Frank Borman, yang meninggal pada November 2023, terbang dalam misi orbit bulan pertama pada Desember 1968 dengan Apollo 8.

Anders bertugas sebagai pilot modul bulan untuk penerbangan bersejarah tersebut.

Dari pesawat ruang angkasa, Anders menangkap gambar ikonik Bumi yang menunjukkan permukaan bulan di latar depan selama penerbangan Apollo 8 pada Malam Natal 1968, bertajuk “Earthrise.”

“Kami datang sejauh ini untuk menjelajahi bulan, dan yang paling penting adalah kami menemukan Bumi,” kata Anders.

Foto tersebut, yang digambarkan sebagai “legendaris” oleh NASA dalam video penghormatan untuk Anders, diambil saat kru mengambil gambar permukaan bulan untuk analisis geologi, kata Anders dalam wawancara sebelumnya dengan NASA.

“Tiba-tiba saya melihat ke luar jendela, dan muncullah bola indah ini,” Anders menjelaskan tentang Bumi.

“Bagi saya, hal ini menyadarkan saya bahwa bumi itu kecil, rapuh, dan bukan pusat alam semesta,” kata Anders.