Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri sempat mengomentari pemanggilannya oleh Polda Metro Jaya.

Hal ini disampaikan Hasto saat acara peringatan Hari Lahir Bung Karno di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, 6 Juni. Momen ini terjadi saat dirinya menjemput Megawati dari Bali beberapa waktu lalu.

"Kemarin abis dari Bali saya jemput Ibu (Megawati, red). Ibu turun langsung ketawa, ‘eh, To, kamu rasakan seperti saya waktu zaman orde baru dipanggil polisi’,” kata Hasto.

Meski begitu, Hasto justru merasa apa yang dialaminya pemanggilan polisi terhadap dirinya belum bisa dibandingkan dengan kondisi Megawati saat orde baru. Ia mengaku menyampaikan langsung pada Presiden ke-5 RI itu.

“‘Wah, belum ada apa-apanya, bu, yang saya lakukan’, saya bilang seperti itu ke Ibu," tegasnya.

Lebih lanjut, Hasto menyebut dirinya tak gentar dengan berbagai kondisi yang terjadi saat ini. Eks Anggota DPR RI itu mencermati semangat Presiden Pertama RI Soekarno atau Bung Karno saat melawan kolonialisme Belanda.

“Kita berbicara benar itu benar. Ketika kita punya keyakinan di situ. Bung Karno aja bisa berhadapan dengan kolonialisme Belanda. Nggak punya apa-apa disitu,” ungkapnya.

Diberitakan sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dipanggil Polda Metro Jaya berdasarkan surat pangilan yang teregistrasi dengan nomor B/13674/V/RES.1.24./2024/Ditreskrimum pada Selasa, 4 Juni.

Ia dipolisikan lewat dua laporan polisi (LP) yang teregister dalam nomor LP/B/1735/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 26 Maret 2024 dan LP nomor LP/B/1812/III/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 31 Maret 2024.

Hasto ketika itu diperiksa terkait dugaan penghasutan dan atau menyebarkan informasi elektronik atau dokumen elektronik yang membuat berita bohong seperti yang dimaksud dalam Pasal 160 KUHP dan/atau Pasal 28 Ayat (3) junto Pasal 45A ayat (3)