Bagikan:

YOGYAKARTA – Sosok Tommy Djiwandono atau Thomas M Djiwandono belakangan sedang ramai dibahas. Namanya masuk dalam Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Tim Gugus Sinkronisasi Prabowo-Gibran adalah tim yang dibentuk oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melakukan sinkronisasi dengan sejumlah institusi pemerintah terkait.

Dalam tim tersebut, Tommy Djiwandono diperkenalkan sebagai anggota gugus tugas yang membidangi ekonomi dan keuangan.

“Kami perkenalkan bahwa Tim Gugus Tugas Sinkronisasi diketuai oleh Profesor Doktor Haji Sufmi Dasco Ahmad. Saya bertindak sebagai wakil ketua dan Pak Tommy Djiwandono sebagai anggota yang membidangi tentang ekonomi dan keuangan,” ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Jumat, 31 Mei 2024, dikutip VOI.

Tak hanya Ahmad Muzani, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga turut memperkenalkan Tommy Djiwandono setelah menjalin pertemuan dengan Tim Gugus Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Pertemuan itu membahas anggaran, termasuk RAPBN 2025. Pembasan itu sering dengan masa transisi dari pemerintahan Jokowi ke Prabowo.

“Itu namanya Pak Tommy Djiwandono. Mungkin ada yang sudah kenal,” ucap Sri Mulyani.

“Aku manggilnya mas, kalauk pak terlalu tua,” sambung Sri Mulyani.

Lantas, seperti apa sosok Tommy Djiwandono? Simak profilnya berikut ini.

Sosok Tommy Djiwandono

Dikutip dari laman resmi Gerindra, Tommy Djiwandono merupakan anak pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati. Ia lahir di Jakarta pada 7 Mei 1972.

Tommy adalah keponakan dari Presiden terpilih sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Ayah Tommy, Soedrajad Djiwandono dulunya pernah pernah menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia. sementara ibunya, Bianti merupakan kakak kandung Prabowo Subianto.

Dengan demikian, Tommy merupakan cicit pendiri Bank Negara Indonesia (BNI), RM Margono Djojohadikusumo, dan cucu mantan Menteri Keuangan, Soemitro Dijohadikoesoemo.

Tommy memiliki karier yang sangat mentereng. Di awal kariernya, ia bekerja sebagai wartawan. Profesi ini dijalaninya pada tahun 1993. Setahun kemudian, Tommy bekerja di Indonesia Business Weekly.

Selanjutnya, Tommy menjadi analis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong. Pada 2006, Tommy diminta oleh pamannya, Hashin Djojohadikusumo untuk menjadi Deputy CEO Arsari Group, perusahaan yang bergerak di bidang agrobisnis.

Sementara kariernya di dunia politik, Tommy terlibat di Partai Gerindra. Ia pernah menjadi calon anggota legislatif (caleg) di Provinsi Kalimantan Barat.

Pada Pilpres 2024, Tommy Djiwandono masuk dalam Koalisi Merah-Putih (KMP) yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Perannya sangat penting bagi KMP untuk kebutuhan logistik. Tommy sangat serius dan selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.

Di kepengurusan Partai Gerindra, Tommy didapuk sebagai bendahara umum pada periode 2014-2019. Kemudian, pada Pilpres 2024 Tommy menduduki posisi Bendahara Umum Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Pendidikan Tommy Djiwandono:

  • SMP Kanisius, Menteng, Jakarta.
  • Studi sejarah, Haverford College, Pennsylvania, Amerika Serikat.
  • Master bidang International Relations and International Economics, John Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Demikian informasi tentang sosok Tommy Djiwandono. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.