Bagikan:

BATAM - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), memperketat jalur masuk pengiriman hewan kurban untuk Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah sebagai upaya mencegah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Dokter Hewan DKPP Kota Batam Samuel Tampubolon mengatakan, pihaknya melakukan kontrol serta berkoordinasi dengan tim karantina hewan untuk memastikan tidak ada kasus PMK. Saat ini di Kota Batam tidak ada kasus PMK.

"Tapi pengetatan yang harus kita lakukan dan saya tetap arahkan wajib vaksin dan melengkapi dokumen kesehatan terhadap hewan ternak yang dikirimkan, karena PMK bersifat cepat menular," kata Samuel di Batam, Antara, Rabu, 22 Mei. 

Upaya tersebut tidak hanya untuk memastikan kesehatan hewan kurban, tetapi juga menjaga daya tarik pembeli sehingga tidak terjadi kerugian bagi pedagang hewan kurban.

"Misalnya air liurnya keluar terus, nanti performance-nya menurun, jadi pembeli pasti kurang keinginan untuk membeli," kata dia.

Samuel mengatakan sampai saat ini asal sapi untuk ke Kota Batam pada tahun 2024 berasal dari Lampung Tengah dan Medan. Ia juga memastikan hewan kurban yang berasal dari dua wilayah tersebut telah mendapatkan vaksinasi secara rutin hingga vaksinasi booster.

"Dan di Lampung sudah divaksinasi PMK, juga kita kontrol, harus cek itu, jadi di situ ada uji PMK, uji ELISA NSP, dan uji PCR," katanya. 

Sebelumnya penjualan hewan kurban baik sapi maupun kambing di Kota Batam mulai marak menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Penjual hewan kurban, Rijal di Batam, Sabtu, mengatakan untuk penjualan sapi hingga saat ini sudah mencapai 250 ekor pada H-37 Idul Adha. "Sebanyak 250 ekor udah dibeli dan stok masih aman. Hewan yang sudah dipesan kami bawa ke kandang di Sembulang untuk proses penggemukan," kata Rijal.

Adapun harga sapi yang dijual berkisar Rp22 juta ke atas dan harga kambing mulai dari Rp3 juta ke atas. Lebih lanjut ia menjelaskan jenis sapi yang tersedia antara lain Sapi Bali, Peranakan Ongole (PO), Metal, lokal, hingga Limosin.