Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria berusia 41 tahun dibebaskan dalam kasus pembunuhan seorang wanita hamil dan pacarnya pada 2016 lalu di sebuah apartemen Topeka, Kansas. Putusan pembebasan ini dibacakan pada Jumat, 17 Mei lalu. 

Putusan juri dalam kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan disambut dengan kemarahan dari sang ayah, Charles Trotter. Ia kemudian diminta meninggalkan ruang sidang.

"Ini semua tentang kebenaran dan kejujuran, dan apa yang disajikan hari ini bukanlah itu," kata Trotter kepada Topeka Capital-Journal saat di luar gedung pengadilan, dikutip via CBS News, Senin, 20 Mei.

Korban Camrah Trotter yang berusia 20 tahun terbunuh saat menelepon 911 setelah pacarnya, Dominique Ray yang berusia 23 tahun ditembak mati. Jaksa mengatakan dua pria telah menunggu Ray, melepaskan tembakan ketika dia tiba di apartemen bersama sepupunya.

Putri Trotter, yang saat itu berusia 4 tahun dan sekarang berusia 12 tahun, mengidentifikasi Yanez Sanford sebagai pembunuhnya dan ingat bersembunyi di bawah tempat tidur sesudahnya.

Tetapi seorang saksi pembela mengatakan, polisi sering memanipulasi anak-anak untuk memberikan jawaban yang menurut anak itu akan dianggap 'benar' oleh penyidik. Bahkan menurut saksi pembela, sepupu korban, Jamontez Fulton, yang juga mengidentifikasi Sanford ternyata hanya melihat para penembak sebentar.

Jaksa mengatakan Trotter, yang sedang hamil trimester ketiga, diperkosa dan bukti DNA mengidentifikasi cairan mani Sanford. Tetapi pengacara Sanford mengatakan, DNA dapat tetap berada di dalam tubuh selama seminggu, dan menyarankan Sanford dan Trotter melakukan hubungan seks suka sama suka selama seminggu sebelum dia meninggal.

Pembela juga berpendapat bahwa pembunuhan Ray adalah pembalasan atas penembakan terhadap pria lain dan menyarankan tersangka lain yang bertanggung jawab.

Dan Dunbar, pensiunan wakil kepala jaksa wilayah Kabupaten Shawnee yang bekerja sebagai jaksa khusus dalam kasus tersebut mengatakan, polisi menganggap orang-orang itu bukan "tersangka alternatif" tetapi "kaki tangan" potensial Sanford, dan terus menyelidiki kemungkinan keterlibatan mereka. Tidak ada orang lain yang didakwa dalam kasus ini.

Pembela juga menyarankan di persidangan bahwa 30 video kamera tubuh polisi yang dihancurkan secara tidak sengaja mungkin berisi bukti yang akan membantu membuktikan bahwa Sanford tidak bersalah.

 

Afiliasi CBA, WIBW, melaporkan, polisi Topeka menyelidiki pembunuhan tersebut selama empat tahun sebelum Sanford ditangkap di Missouri pada September 2020. Dia kemudian diekstradisi kembali ke Kansas dan didakwa atas pembunuhan tersebut.

Sanford menjadi terdakwa keempat yang dibebaskan dari pembunuhan di Kabupaten Shawnee sejak Maret 2023, Topeka Capital-Journal melaporkan.