JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden kembali menegaskan pada Hari Minggu, dirinya sedang mengupayakan "perdamaian yang langgeng dan tahan lama", mencakup pembentukan negara Palestina.
"Kami sedang mengerjakan kesepakatan saat ini. Bekerja sepanjang waktu untuk memimpin upaya internasional untuk memberikan lebih banyak bantuan ke Gaza, membangun kembali Gaza," katanya saat berpidato dalam upacara wisuda di Morehouse College, Atlanta, Georgia, melansir The National News 20 Mei.
Presiden Biden mengatakan, dia juga mendorong perjanjian perdamaian regional "untuk mendapatkan solusi dua negara, satu-satunya solusi".
Politisi Partai Demokrat itu juga mengatakan, dia menginginkan "gencatan senjata segera untuk menghentikan pertempuran, memulangkan para sandera" ketika konflik terus berlanjut.
Saat Presiden berbicara, seorang mahasiswa di antara hadirin membentangkan bendera Palestina dan mengibarkannya. Mahasiswa lainnya menunjukkan dukungan terhadap warga Palestina di Gaza dengan mengikatkan syal keffiyeh di bahu mereka, di atas jubah wisuda.
"Ini adalah salah satu masalah tersulit dan paling rumit di dunia. Tidak ada yang mudah dalam hal ini," ujar Presiden Biden.
Protes mahasiswa diketahui melanda banyak kampus di Negeri Paman Sam, sehingga menghadirkan tantangan politik bagi Presiden Biden pada tahun Pemilu, di mana ia akan menghadapi mantan presiden Donald Trump pada Pilpres yang dijadwalkan digelar November mendatang.
"Saya tahu ini membuat banyak dari Anda marah dan frustrasi, termasuk keluarga saya, tapi yang terpenting, saya tahu itu menghancurkan hati Anda. Itu juga menghancurkan saya," kata Presiden Biden.
"Saya mendukung protes damai dan tanpa kekerasan. Suara Anda harus didengar, dan saya berjanji saya akan mendengarnya," tandasnya.
BACA JUGA:
Diketahui, perang terbaru di Gaza telah berlangsung lebih dari tujuh bulan sejak pecah 7 Oktober 2023. Sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.
Kementerian Kesehatan Gaza pada Hari Minggu melaporkan, Sedikitnya 70 orang tewas dan 110 lainnya terluka dalam serangan Israel yang terjadi dalam 24 jam terakhir, dikutip dari WAFA.
Itu menyebabkan jumlah korban tewas warga Palestina di Gaza kini melonjak jadi 35.456, sementara 79.476 lainnya luka-luka.