Bagikan:

JAKARTA - Presiden Vladimir Putin menegaskan, Rusia tidak pernah menolak untuk berunding dengan Ukraina, tidak seperti Kyiv, namun ada satu hal yang dia soroti sebelum pembicaraan itu terwujud.

Presiden Putin menggarisbawahi, Rusia sekarang perlu untuk memahami siapa bisa diajak berunding dan siapa yang bisa dipercaya di pihak Ukraina, sebelum kedua negara melakukan pembicaraan.

Ia mengingatkan, "tidak pernah menolak untuk berunding". Namun, menurutnya para politisi di Kyiv-lah yang "menarik diri dari proses perundingan" segera setelah pasukannya ditarik mundur dari Kyiv.

"Kami tertipu sekali lagi," kata Presiden Putin kepada wartawan yang mengikutinya kunjungan ke China, melansir TASS 17 Mei.

"Sekarang kita harus memahami dengan siapa kita harus berbisnis dan bagaimana caranya. Siapa dan sejauh mana kita bisa percaya. Dan, tentu saja, kami sekarang menganalisis semua yang terjadi di jalur ini," tandasnya.

Lebih jauh Presiden Putin mengingat, ketika pasukan Rusia berada di dekat Kyiv, mitra-mitra Barat bersikeras agar mereka mundur.

"Tidak ada dokumen yang bisa ditandatangani jika pihak lawan menodongkan pistol ke pelipis Anda," kata Presiden Putin menirukan permintaan Barat.

"Keesokan harinya, mereka membuang perjanjian kami ke tempat sampah dan berkata, 'Baiklah, sekarang kita akan bertarung sampai akhir'," getirnya.

"Dan para penasihat Barat mereka mengambil posisi yang kini diketahui oleh seluruh dunia: Rusia harus dikalahkan di medan perang, harus mengalami kekalahan strategis. Kami bukanlah pihak yang bersikap seperti itu," pungkas Presiden Putin.