Bagikan:

JAKARTA - Meta Platforms mengakui salah menghapus postingan Facebook salah satu media Malaysia yang berisi pertemuan Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim dengan seorang pemimpin Hamas. Meta mengakui penghapusan itu adalah bentuk kesalahan.

Mengutip Reuters, dihapusnya postingan itu memicu protes dari Pemerintah Malaysia yang vokal memperjuangkan kemerdekaan Palestina.

Malaysia juga memperingatkan bakal melakukan tindakan tegas terhadap Meta dan perusahaan media sosial lainnya yang terakses di negaranya jika memblokir konten pro Palestina di platform mereka.

PM Malaysia Anwar Ibrahim bertemu Ismail Haniyeh yang merupakan salah satu pemimpin Hamas di Qatar pada 13 Mei.

Dalam pertemuan itu, Anwar menekankan meskipun memiliki hubungan baik dengan para pemimpin politik (parpol) dari kelompok tersebut, Malaysia tidak terlibat dalam kegiatan militer Hamas.

Pemerintah Malaysia juga telah mengirimkan surat yang meminta penjelasan Meta terkait penghapusan postingan dua media Malaysia.

"Dua postingan dihapus karena kesalahan dan kini telah dipulihkan," kata juru bicara Meta melalui email kepada Reuters.

Akun Facebook Malaysia Gazette yang meliput isu-isu Palestina juga dihapus bulan lalu.

Menteri Komunikasi Malaysia sekaligus juru bicara pemerintah, Fahmi Fadzil, mengutuk penghapusan postingan tersebut pada tanggal 15 Mei. Dia menuduh organisasi atau platform Amerika Serikat (AS) tidak menghormati kebebasan media.

Malaysia Gazette mengatakan pada 15 Mei, bahwa permohonannya kepada Facebook untuk mengaktifkan kembali akun Faccbook mereka telah diterima dan sekarang telah dipulihkan.