JAKARTA - Meta Platforms meminta maaf pada Selasa 6 Agustus atas penghapusan konten dari akun Facebook dan Instagram Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang terkait dengan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, pekan lalu.
Malaysia sebelumnya meminta penjelasan dari Meta setelah postingan yang mengungkapkan belasungkawa atas kematian Haniyeh dihapus.
"Kami mohon maaf atas kesalahan operasional yang mengakibatkan penghapusan konten dari Halaman Facebook dan Instagram Perdana Menteri, dan konten tersebut telah dipulihkan dengan label berita yang tepat," kata juru bicara Meta dikutip VOI dari Reuters.
BACA JUGA:
Menteri Komunikasi Malaysia dan anggota Kantor Perdana Menteri telah bertemu dengan perwakilan Meta pada Senin 5 Agustus untuk meminta penjelasan.
"Kantor Perdana Menteri melihat tindakan Meta sebagai diskriminatif, tidak adil, dan penekanan yang terang-terangan terhadap kebebasan berekspresi," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan pada Senin.
Meta sebelumnya juga menghapus konten yang sama dari pejabat pemerintah Turki di Instagram. Kontan hal itu menimbulkan reaksi dari pemerintah Turki untuk memblokir Instagram di negara itu.