JAKARTA - Ucapan duka Perdana Menteri (PM) Anwar Ibrahim terhadap kematian pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dihapus Instagram dan Facebook.
Diduga upaya penghapusan unggahan itu dilakukan oleh level tertinggi dari tim Meta Platforms Inc (Meta) Asia Tenggara.
Menteri Komunikasi Malaysia Fahmi Fadzil mengatakan pihaknya telah mengkonfirmasi terkait penghapusan unggahan itu dengan manajemen Meta di level Asia Tenggara.
Sejauh dini, Meta di level Asia Tenggara mengisyaratkan bukan mereka yang menghapus unggahan PM Anwar dari Facebook dan Instagram.
“Ada kemungkinan bahwa ini melibatkan keputusan tingkat yang lebih tinggi. Tim Meta di wilayah tersebut juga bingung mengapa itu terjadi, jadi saya tidak menyalahkan mereka, karena ini bukan tindakan dari pihak mereka," kata Fahmi, dikutip dari The Sun Daily, Jumat 2 Agustus.
"Jadi, kami menunggu penjelasan lebih lanjut," sambungnya.
Fahmi menganggap upaya penghapusan unggahan media sosial oleh Meta lelucon lantaran bertolakbelakang dengan apa yang digembar-gemborkan negara asal perusahaan tersebut.
"Ini cukup lucu karena Amerika Serikat berbicara tentang kebebasan berekspresi dan kebebasan berbicara. Jadi dalam kasus Meta, saya pikir mereka benar-benar harus mempraktikkan apa yang mereka khotbahkan. Jika tidak, itu hanya kemunafikan," ujarnya.
BACA JUGA:
Haniyeh, yang juga mantan PM Palestina, dilaporkan tewas dalam serangan udara yang menargetkan kediamannya di Teheran, Iran, pada 31 Juli dini hari.