JAKARTA - Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Andyka menyebut beras premium yang dijual BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya belum memenuhi standar mutu premium.
Hal ini diungkap Andyka setelah mendapat laporan uji lab beras premium. Hasil 34 uji lab menyatakan beras yang beredar di pasar tidak memenuhi kualitas standar yang sesuai.
"Beberapa rekanan yang ingin bermitra persyaratan yang sudah ditentukan tidak ada yang lolos. Kami sebagai mitra kerja BUMD mendapat laporan bahwa telah 34 kali melakukan pengujian ternyata tidak ada yang lolos satu pun terkait pengujian kualitas,” kata Andyka di gedung DPRD DKI, Senin, 6 Mei.
Andyka menyayangkan kurangnya kontrol Food Station terhadap kualitas beras yang dijual ke masyarakat. Ia pjn meminta BUMD bidang pangan ini mampu berbenah dan menjual produk dengan kualitas terbaik sesuai standar yang telah ditetapkan.
Food Station, menurut dia, perlu memperketat kontrol pemenuhan standar beras sebelum diedarkan di pasar. Sehingga mutu beras yang diterima masyarakat berkualitas premium.
“Kita meminta profesionalismenya harus dikembalikan jangan seperti kemarin-kemarin, karena faktor kedekatan secara personal saja kemudian itu yang digandeng sebagai mitra, akhirnya kita bisa melihat kualitas berasnya juga tidak memenuhi standard,” ungkap Andyka.
BACA JUGA:
Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI ini yakin jika PT Food Station Tjipinang Jaya mampu memenuhi kualitas beras dengan standar mutu premium, bukan tak mungkin kota lain melirik dan menawarkan kerjasamanya.
“Kita berharap dengan adanya perbaikan, perubahan, Food Station akan menjadi yang lebih baik, lebih bagus, dan bisa berkompetisi dengan BUMD yang lain. Bahkan kami berharap bahwa Food Station ini mampu menyiapkan beras bukan hanya di Jakarta saja tapi juga nasional,” ucapnya.
Sebagai informasi, jumlah stok beras sejak awal bulan April sampai dengan awal Mei ini terus mengalami peningkatan. Hal ini terjadi bersamaan dengan musim panen rendengan yang terjadi sejak bulan Maret sampai dengan saat ini.
Per tanggal 2 Mei 2024, jumlah stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) mencapai jumlah 46.634 ton. Jumlah ini lebih tinggi dari jumlah minimum stok aman yang harus dikuasai oleh PIBC yaitu sebesar 30.000 ton.