JAKARTA - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Munir meminta agar PT Food Station Tjipinang Jaya untuk memperbanyak distribusi beras medium terutama ke warung di pelosok kampung, bukan hanya ke toko retail modern.
"Distribusikan ke toko beras kampung, jangan hanya di minimarket. Agar masyarakat beli beras dengan kualitas bagus, tidak jauh," kata Munir, dikutip dari Antara, Sabtu 15 Juni.
Menurut dia, ketersediaan beras hingga tingkat terendah bisa membuat harga stabil dan masyarakat mendapat kualitas beras yang baik untuk dikonsumsi.
Hal itu, kata Munir, karena harga eceran tertinggi (HET) beras terus merangkak naik sesuai peraturan Bapanas (Perbadan) Nomor 5 Tahun 2024.
HET beras untuk Pulau Jawa atau Jakarta yakni Rp12.500 per kilogram beras medium dan Rp14.900 per kilogram untuk beras premium.
Ia mengatakan bahwa pendistribusian beras medium di warung tradisional perlu diperbanyak, dengan begitu, masyarakat bisa membeli beras dengan harga terjangkau.
"Food Station harus memproduksi beras medium untuk kalangan masyarakat menengah ke bawah, karena banyak masyarakat mengeluh akan tingginya harga beras," ujarnya.
Ia mengaku banyak menerima keluhan dari warga yang kesulitan menemukan beras medium karena di minimarket lebih banyak menjual beras premium.
Bahkan kata Munir, di toko daring perusahaan daerah itu tidak ditemukan beras medium yang ditampilkan, rerata merupakan beras premium.
BACA JUGA:
Meskipun diminta perbanyak produksi beras medium, namun Munir mengimbau perusahaan tersebut tetap memperhatikan kualitas.
"Keluarkan yang medium, jangan hanya mengeluarkan beras premium. Kualitasnya juga harus baik. Kita ingin makan kenyang, enak," katanya.
Munir juga meminta BUMD itu menjual beras di bawah HET sebab banyak warga yang mengaku kesulitan membeli beras karena harga yang tinggi.