JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan kembali dukungannya untuk perjuangan Palestina, memastikan itu tidak akan berubah meski ia ditinggal sendirian.
Itu dikatakan Presiden Erdogan pada pertemuan parlemen Partai Keadilan dan Pembangunan (Partai AK) yang berkuasa di Ankara pada Hari Rabu.
Presiden Erdogan menekankan, tidak ada seorang pun yang dapat mempertanyakan kepekaan Turki terhadap Palestina, mengatakan perjuangan Palestina memberi makna baru pada hidupnya.
"Saya akan berjuang demi perjuangan Palestina dan menjadi suara rakyat Palestina yang tertindas meski saya ditinggalkan sendirian," tegasnya, dikutip dari Daily Sabah 18 April.
Pemerintahan Presiden Erdogan menjaga hubungan dengan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. Berbeda dengan beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat yang menjadi sekutunya, Turki tidak mengklasifikasikan Hamas sebagai organisasi teroris.
"Hanya kami yang berani menyebut Hamas sebagai gerakan pembebasan," kata Presiden Erdogan.
"Meskipun ada orang-orang yang mencoba menjadi calo Israel dengan mengklasifikasikan Hamas sebagai teroris, Turki akan terus membela perjuangan kemerdekaan Palestina di setiap kesempatan," tandasnya.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan itu, Presiden Erdogan kembali mengecam "dukungan tanpa syarat dari Barat untuk Israel", yang menurutnya membantu Israel "melakukan pembantaian yang memalukan dalam sejarah umat manusia, baik di Gaza maupun Tepi Barat."
Presiden Erdogan menambahkan, dia akan menjamu pemimpin Hamas Ismail Haniyeh pada Sabtu pekan ini di Istanbul untuk membahas sejumlah masalah.