Bagikan:

JAKARTA - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menegaskan pentingnya penghentian kebijakan pemukiman ilegal, penghancuran pemindahan paksa, penyitaaan dan evakuasi di Yerusalem Timur dan Tepi Barat, menggarisbawahi tekad Turki untuk membela perjuangan Palestina sampai akhir.

Mengirim pesan video ke pertemuan ke-37 Komite Kerjasama Ekonomi dan Komersial Organisasi Kerjasama Islam (ISEDAK) di Istanbul, Presiden Erdogan meminta negara-negara anggota untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang akan melemahkan perjuangan Palestina.

"Kita harus bekerja dengan sekuat tenaga untuk menjaga status dan kesucian Yerusalem, ibu kota Palestina. Hal utama adalah pembentukan perdamaian dan stabilitas abadi, berdasarkan solusi dua negara dan parameter internasional yang mapan," tegas Presiden Erdogan mengutip Daily Sabah 24 November.

Pekan lalu, Presiden Erdoğan dan Presiden Israel Isaac Herzog membahas hubungan bilateral dan masalah regional dalam panggilan telepon. Dalam pertemuan tersebut Presiden Erdogan mengatakan, hubungan kedua negara penting untuk keamanan dan stabilitas Timur Tengah.

"Perbedaan pendapat dapat diminimalkan jika ada saling pengertian tentang masalah bilateral dan regional," menurut sebuah pernyataan.

Menekankan penting untuk membangun kembali budaya perdamaian, toleransi dan koeksistensi di kawasan, Presiden Erdogan mengatakan dalam hal ini, pengembangan hubungan Palestina-Israel dan dimulainya kembali proses perdamaian adalah prioritas.

Selain itu Presiden Erdogan mencatat, menjaga kontak dan dialog antara Turki dan Israel adalah untuk kepentingan bersama.

Turki menekankan satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian dan stabilitas abadi di Timur Tengah, melalui solusi yang adil dan komprehensif untuk masalah Palestina dalam kerangka hukum internasional dan resolusi PBB.

Untuk diketahui, Turki terus mengkritik kebijakan Israel yang menargetkan warga Palestina, termasuk pemukiman ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki dan situasi kemanusiaan di Gaza.