Tak Persoalkan PPP Komunikasi ke Parpol Lain, PDIP Anggap Sebagai Upaya Survival
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Senin, 1 April. (Tsa Tsia-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto tak mempersoalkan PPP melakukan komunikasi politik dengan partai politik lain (parpol) di luar koalisi pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dalam pilpres.

Hal ini menanggapi kehadiran petinggi PPP dalam kegiatan halalbihalal Partai Golkar yang juga dihadiri oleh parpol koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Hasto memahami, partai berlambang Ka'bah tersebut perlu melakukan upaya penyelamatan agar tetap bisa bertahan dalam perpolitikan di Indonesia.

"Dalam rangka survival sebagai partai Ka'bah, ya kami dorong PPP untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik karena itu menjadi bagian dari sejarah bangsa ini. Sehingga jangan sampai ada niatan untuk menghilangkan sejarah PPP tersebut," kata Hasto di Gedung MK, Jakarta, Selasa, 16 April.

Kini, PPP terancam tak lolos ke Senayan dalam Pileg DPR RI karena perolehan suaranya tak mencapai 4 persen. Dari kondisi itu, Hasto mengetahui adanya operasi politik yang menggerus perolehan suara PPP demi mendongkrak suara parpol tertentu.

"Ketika Pemilu kemarin ada pihak-pihak yang melakukan operasi-operasi politik untuk mendorong partai tertentu termasuk PSI sehingga membuat PPP tergerus, itu hasil operasi politik," ucap Hasto.

"Jadi, kami dukung langkah-langkah PPP untuk melakukan komunikasi politik," tambahnya.

Pada Senin, 15 April, Plt Ketua Umum PPP Mardiono menghadiri halalbihalal keluarga besar Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar. Mardiono hadir bersama Sekjen PPP Arwani Thomafi.

Kehadiran Mardiono pun digadang-gadang sebagai sinyal partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD ini berpindah ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo-Gibran.

Menurutnya, sebelum KIM terbentuk, PPP terlebih dahulu membangun koalisi bersama Golkar dan PAN yang diberi nama Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, Mardiono mengungkapkan hingga saat ini koalisi tersebut belum dibubarkan secara resmi.

"Saya ini kan dahulu sebelum jadi Plt Ketua Umum, saya sebagai koordinator KIB. Kemudian, KIB sampai sekarang tidak dibubarkan secara resmi, untuk membubarkan KIB itu tidak ada," ungkapnya.

Ia menjelaskan bahwa, komunikasi antar-ketua umum di KIB hingga saat ini masih berhubungan baik. Meski saat Pilpres 2024 kemarin digelar, mereka tidak berada di satu kubu yang sama.

"Ya kami masih komunikasi baik dengan Pak Zul (Zulkifli Hasan) Ketua Umum PAN dan Pak Airlangga Hartarto, Ketua Umum Golkar. Kami masih menjalin komunikasi dan membicarakan soal kebangsaan, itu masih," ujar dia.