Bagikan:

JAKARTA - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) pekan ini akan membahas kemungkinan penunjukan perwakilan khusus pertamanya untuk komunitas selatan, dalam upaya memperkuat hubungan dengan kawasan Timur Tengah, Afrika Utara dan Sahel (Mena), kata diplomat senior NATO pada Hari Selasa.

Sebanyak 32 menteri luar negeri NATO dijadwalkan untuk membahas lebih dari 100 rekomendasi yang dibuat oleh panel ahli independen, untuk meningkatkan hubungan dengan wilayah selatan aliansi tersebut dalam pertemuan dua hari di Brussels yang dimulai pada Hari Rabu. Laporan tersebut diminta oleh Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg tahun lalu.

Pertemuan tersebut diperkirakan akan didominasi oleh perang di Ukraina menjelang KTT NATO berikutnya pada Bulan Juli di Washington, Amerika Serikat, saat aliansi tersebut merayakan hari jadinya yang ke-75.

Memperdalam hubungan dengan wilayah Mena merupakan hal yang mendesak bagi banyak anggota NATO. Para diplomat Barat mengatakan mereka merasa perlu untuk menyoroti narasi mereka mengenai perang di Ukraina, yang telah dilemahkan oleh kampanye disinformasi Rusia dan tuduhan standar ganda mengenai perang di Gaza.

"Perwakilan khusus untuk wilayah selatan sangat penting bagi beberapa negara yang telah berupaya mencapai tujuan KTT di Washington," kata seorang diplomat senior NATO, seperti dilansir dari The National News 4 April.

"Itu juga bisa mencakup lebih banyak dana untuk kegiatan dengan negara-negara ini," lanjutnya.

"Ini tentang penempatan staf dan pendanaan untuk lebih banyak proyek di Selatan dalam misi pertahanan dan pemberian nasihat," katanya.

“Kita perlu menyampaikan narasi kita ke negara-negara tersebut. Kita perlu terlibat dalam dialog,” kata diplomat senior NATO lainnya.

Saat ini, pusat NATO untuk Mena berada di Naples, Italia, di mana terdapat sekitar 60 orang yang bermarkas, hanya sebagian kecil dari total angkatan kerja aliansi tersebut, yang berjumlah 4.000 orang di kantor pusatnya di ibu kota Belgia.

NATO dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk membuka kantor di Amman, Yordania yang akan menjadi kantor pertama di dunia Arab.

"Sekutu NATO berkomitmen untuk lebih memperkuat hubungan kami dengan mitra yang memiliki nilai dan kepentingan yang sama dengan aliansi tersebut dalam menegakkan tatanan internasional berbasis aturan," kata ketua komite militer NATO, Laksamana Rob Bauer, saat berkunjung ke Yordania pada Bulan September.

"Yordania, di antara mereka, adalah teman dekat dan mitra yang sangat berharga," lanjutnya.

Sementara itu, beberapa diplomat memperingatkan penunjukan perwakilan khusus untuk wilayah selatan NATO hanyalah "salah satu kemungkinan yang sedang dipertimbangkan".

Memperdalam hubungan dengan negara-negara Selatan tidak hanya berarti melawan Rusia, kata diplomat senior ketiga NATO.

"Kami mempunyai alasan positif tersendiri untuk ingin memperdalam kemitraan tersebut demi keamanan kami sendiri," katanya.

Diketahui, NATO saat ini memiliki tiga perwakilan khusus yang melapor kepada Stoltenberg, yakni Koordinator Khusus Kontra Terorisme Thomas Goffus, Perwakilan Khusus Kaukasus dan Asia Tengah Javier Colomina Piriz serta Perwakilan Khusus Perempuan, Perdamaian dan Keamanan Irene Fellin.

Terbaru, NATO belum lama ini menunjuk pejabat pertama yang fasih berbahasa Arab, warga negara Inggris Farah Dakhlallah sebagai juru bicara.