JAKARTA - Ketua kelompok yang mewakili dokter magang yang tengah melakukan aksi mogok sebagai protes terhadap rencana reformasi medis pemerintah mengatakan, dirinya dijadwalkan untuk bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol Kamis ini.
Park Dan, ketua komite darurat di Korea Intern Resident Association (KIRA), mengatakan dalam pemberitahuan internal, dia akan bertemu dengan Presiden Yoon pada Hari Kamis menjelang pemilihan parlemen minggu depan.
Park tidak merinci di mana dia akan bertemu dengan Presiden Yoon, namun mengatakan pertemuan itu "pantas untuk dicoba karena kami dapat menyampaikan sikap para dokter peserta pelatihan kepada" Presiden Yoon menjelang pemilihan umum 10 April, melansir The Korea Times 4 Maret.
Park juga mengatakan, dia akan meminta Presiden Yoon untuk membatalkan rencana menambah jumlah mahasiswa kedokteran.
Sekitar 12.000 dokter junior telah melakukan pemogokan dalam bentuk pengunduran diri massal sejak 20 Februari, sebagai protes terhadap rencana peningkatan 2.000 penerimaan sekolah kedokteran.
Awal pekan ini, Kantor Presiden Yoon mengatakan pihaknya terbuka untuk melakukan pembicaraan dengan dokter junior, namun prospek terobosan atas kebuntuan ini masih belum pasti, karena pemerintah tidak menunjukkan tanda-tanda mengurangi jumlah peningkatan kuota penerimaan sekolah kedokteran.
BACA JUGA:
Alih-alih mengurangi, pemerintah telah mengalokasikan kuota penerimaan ke universitas-universitas.
Dalam pidato nasionalnya pada Hari Senin, Presiden Yoon meminta para dokter untuk membuat "proposal terpadu" mengenai peningkatan penerimaan sekolah kedokteran yang sesuai, dengan mengatakan pemerintah akan terbuka untuk melakukan pembicaraan meskipun mereka yakin kenaikan sebanyak 2.000 adalah jumlah minimum.
Diketahui, rencana reformasi ini sendiri menjadi isu hangat dalam pemilihan parlemen minggu depan, di mana Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party) yang berkuasa bertujuan untuk mendapatkan kembali mayoritas di Majelis Nasional.