Bagikan:

YOGYAKARTA – Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol ditangkap oleh aparat penegak hukum setempat. Penangkapan dilakukan pada hari Rabu pukul 10.33 pagi waktu setempat. Penangkapan atas Presiden Korsel yang dimakzulkan tersebut menuai perhatian. Artikel ini akan memberikan beberapa fakta penangkapan presiden Korsel Yoon Suk-yeol.

Fakta Penangkapan Presiden Korsel Yoon Suk-yeol

Perlu diketahui, Yoon Suk-yeol adalah presiden Korea Selatan yang terpilih dalam pemilihan presiden pada tahun 2022. Namun jabatannya tersebut telah dimakzulkan. Ia bahkan ditangkap oleh pihak berwenang atas dugaan pemberontakan. Berikut ini fakta di baling penangkapan Yoon Suk-yeol.

  1. Upaya Penahan Kedua

Penahanan terhadap Yoon oleh pihak berwenang sebelumnya sempat dilakukan pada 3 Januari 2025 di Kota Seoul. Namun upaya tersebut gagal karena penghalangan oleh Dinas Keamanan Presiden (PSS) yang dibantu oleh pihak militer yang diperbantukan serta dari para pendukungnya. Ketegangan bahkan terjadi selama 6 jam.

  1. Melibatkan 3000 Polisi

Badan Investigasi Kriminal Nasional Korea Selatan akhirnya berhasil menangkap Yoon Suk-yeol setelah berupaya selama beberapa jam. Upaya penangkapan dilakukan dengan melibatkan 3000 petugas kepolisian, demikian dilansir The Korea Times 15 Januari.

Di sisi luar kompleks kediaman presiden, pendukung Yoon berkerumun. Polisi memperkirakan jumlah kerumunan tersebut mencapai sekitar 6.500 orang.

  1. Upaya Penangkapan yang Sulit

Upaya penangkapan Yoon Suk-yeol terjadi cukup alot. Pasalnya petugas kepolisian harus berhadapan dengan Dinas Keamanan Presiden (PSS). Penyidik butuh waktu selama beberapa jam sebelum akhirnya berhasil menembus barikade yang dibuat PSS di kompleks kediaman presiden. Barikade tersebut berupa barisan penjaga dan bus. Untuk melewati barikade tersebut, penyidik melakukan berbagai upaya termasuk memanjat bus dengan tangga.

  1. Sempat Berikan Pidato

Presiden Korsel yang dimakzulkan Yoon sempat berikan pidato sebelum ditangkap. Setelah merekam pidatonya, Yoon akhirnya menyampaikannya ke publik. Dalam pidatonya, Yoon menyampaikan beberapa hal salah satunya menyoroti investigasi dan surat perintah yang ditujukan kepadanya itu adalah ilegal.

"Sebagai presiden yang harus membela Konstitusi dan sistem hukum, menanggapi eksekusi surat perintah ilegal dan tidak sah ini bukanlah pengakuan atas kewenangan CIO untuk menyelidiki kasus tersebut, tetapi sekadar keinginan untuk mencegah bentrokan," demikian potongan pidato Yoon, dilansir dari The Korea Times 15 Januari.

  1. Menyerah Untuk Menghindari Bentrok Fisik

Meski sempat dihalang-halangi, Yoon akhirnya bersedia untuk diperiksa dan dibawa ke kantor Investigasi Korupsi (Corruption Investigation Office/CIO). Kesediaannya untuk diperiksa dilakukan untuk menghindari terjadinya kekerasan fisik.

“Ketika saya melihat mereka masuk ke area keamanan menggunakan peralatan pemadam kebakaran hari ini, saya memutuskan untuk menanggapi penyelidikan CIO – meskipun itu merupakan penyelidikan ilegal – untuk mencegah pertumpahan darah yang tidak menyenangkan,” demikian keterangan Yoon dalam pernyataannya, dilansir dari Reuters.

Itulah beberapa fakta penangkapan presiden Korsel Yoon Suk-yeol. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.