Bagikan:

JAKARTA - Pihak berwenang Belanda akan diizinkan menggunakan senjata paintball untuk menembak serigala di taman nasional, untuk menakut-nakuti mereka setelah setidaknya salah satu hewan tersebut mulai mendekati pengunjung, menurut putusan pengadilan pada Januari lalu.

Berstatus sebagai hewan yang dilindungi di Belanda, serigala tidak dapat diburu secara legal di negara itu.

Namun, pihak berwenang di provinsi timur Gelderland menyarankan agar serigala di Taman Nasional Hoge Veluwe dijauhkan dari manusia yang mengunjungi tempat populer tersebut dengan menggunakan senjata paintball.

Dalam putusannya, Pengadilan Distrik Belanda Tengah mengatakan, seekor serigala betina di taman tersebut terlihat mendekati pejalan kaki dan pengendara sepeda, menunjukkan apa yang disebutnya "perilaku tidak wajar," dikutip dari Euronews 25 Maret.

Belum jelas kapan pihak berwenang akan mulai menggunakan senjata paintball untuk menargetkan serigala di taman.

Taman Nasional Hoge Veluwe adalah tujuan populer bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda. Ini juga merupakan rumah bagi galeri seni terkenal di dunia, Museum Kröller-Müller. Beragam hewan, termasuk rusa, domba mouflon dan babi hutan hidup di taman ini dan telah berulang kali diserang oleh serigala dalam beberapa tahun terakhir.

Taman tersebut baru-baru ini mengunggah rekaman di Instagram yang menunjukkan konfrontasi antara dua kelompok serigala, satu di dalam taman berpagar dan satu lagi di luar.

Seorang ahli yang memberikan bukti atas nama provinsi tersebut mengatakan, perilaku serigala betina "menimbulkan ancaman serius terhadap keselamatan publik," kata pengadilan dalam sebuah pernyataan.

"Fakta bahwa serigala tampaknya semakin tidak takut pada manusia tidak berarti bahwa hewan tersebut tidak lagi menjadi agresif dan menggigit," tambahnya.

Serigala sendiri diketahui menjadi bahan perdebatan sengit di beberapa negara di Eropa, di mana populasi hewan ini kembali meningkat.

Dua abad setelah serigala diburu hingga punah di Belanda, hewan-hewan tersebut kembali ke negara tersebut setelah sepasang serigala melintasi perbatasan dari Jerman dan melahirkan tiga anak serigala di tanah Belanda.

Para ahli dan kelompok lingkungan memperkirakan hingga 19.000 serigala mungkin ada di 27 negara anggota Uni Eropa, dengan populasi lebih dari 1.000 diperkirakan ada di Bulgaria, Yunani, Italia, Polandia, Rumania dan Spanyol.

Mengingat meningkatnya kehadiran serigala di negara-negara Eropa, Uni Eropa menyarankan peninjauan kembali status perlindungan hewan tersebut.

Pada Bulan Desember, Komisi Eropa mengusulkan perlindungan yang lebih ringan bagi populasi serigala yang terus bertambah, menyarankan penurunan status perlindungan dari "ketat" menjadi "hanya" dilindungi.

Pada bulan yang sama, Estonia memulai pemusnahan tahunan populasi serigala, menetapkan kuota pemusnahan sebanyak 144 ekor, dengan alasan jumlah hewan melebihi izin rencana konservasi negara tersebut.