Bagikan:

JAKARTA - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Teguh Prakosa terus melakukan gebrakan setelah dilantik pada Jumat, 26 Februari lalu. Selain meninjau program vaksinasi, keduanya juga aktif melakukan blusukan di beberapa titik Kota Solo.

Senin, 1 Maret lalu misalnya, Gibran meninjau eks HP 16 atau kawasan kumuh Semanggi bersama jajaran Pemkot Surakarta setelah Jumat lalu meninjau kegiatan vaksinasi bagi pedagang di Pasar Klewer dan Pasar Gede Solo.

Kesibukan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini tidak membuatnya lupa berintaraksi langsung dengan warga Solo. Pemkot Solo lewat twitter resminya @PEMKOT_SOLO membagikan poster yang berisi informasi pengaduan yang langsung masuk ke nomor handphone Gibran.

Dalam poster dengan latar belakang warna hijau ini tampak Gibran yang mengenakan pakaian dinas harian (PDH) lengkap dengan tanda pangkat dan papan nama bertuliskan Gibran. 

Tertera nomor WhatsApp di 0812-2506-7171 dan Instagram gibran_rakabuming.

"Pengaduan langsung bertemu Wali Kota bisa registrasi melalui nomor WhatsApp yang tercantum di atas," demikian bunyi poster tersebut.

Unggahan ini juga di retweet oleh Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. "Warga Solo mau mengadu? Monggo (silahkan)," cuit Ganjar pada @ganjarpranowo dikutip Rabu, 1 Maret malam. 

Tidak hanya Gibran, beberapa pejabat di wilayah Jawa Tengah juga melakukan hal sama yaitu membagikan informasi nomor untuk pengaduan masyarakat. Misalnya, Bupati Batang Wihaji, Bupati Sukoharjo dan Pati.

Bila menengok ke belakang, DKI Jakarta pernah memiliki pimpinan yang lakukan hal serupa. Siapalagi kalau bukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat mendampingi Joko Widodo sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta 2012-2014 lalu. 

Saat itu Ahok meminta kepada warga ibu kota agar tak sungkan menghubunginya bila bermasalah. Bahkan, Ahok memiliki 11 nomor yang siap siaga mendengarkan laporan warga.

"Saya memiliki 11 nomor telepon, SMS lebih baik. Ini nomor telepon Pemda, 081317446408. Ini nomor asli saya untuk jaringan Pemda di DKI," kata Ahok 8 November 2012 lalu. 

Keterbukaan Ahok mendengarkan curhatan warga ini konsisten dilakukan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta. Setiap pagi,'markas' Ahok di Balai Kota DKI ramai dengan warga Jakarta yang hendak mengadukan masalah pelayanan publik.