Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana menilai bahwa warga Jakarta tak lagi menginginkan Anies Baswedan untuk memimpin sebagai gubernur dan wakil gubernur, terutama dalam Pilkada 2024 di Jakarta.

"Saya lihat warga DKI Jakarta sebenarnya sudah tidak menginginkan lagi Pak Anies. Kenapa? Karena Pak Anies sendiri di Jakarta perolehan suara capres itu di bawah 50 persen," kata William kepada wartawan, Selasa, 26 Maret malam.

Dalam hasil rekapitulasi suara Pilpres 2024, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 2.653.762 suara. Jumlah ini sedikit lebih kecil dibanding perolehan suara Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang mendapat 2.692.011 suara. Hal ini yang mendasari PSI menganggap Anies tak lagi diinginkan warga Jakarta.

"Pak Anies sendiri di jakarta perolehan suara capres itu dibawah 50 persen. Jadi, beliau nih enggak menang di Jakarta. Sebenarnya itu adalah tanda lebih banyak masyarakat DKI jakarta yang tidak menginginkan Pak Anies, lah," ujar William.

Di satu sisi, PSI kini mulai mencari tokoh yang akan diusung sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Adapun kriteria calon gubernur DKI yang akan dipilih PSI merupakan figur Joko Widodo baru atau sosok yang memiliki kinerja serupa dengan Jokowi.

Selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta tahun 2012 hingga 2014 Jokowi diklaim PSI merupakan kepala daerah yang punya keberanian untuk mengeksekusi kebijakan Pemprov DKI dan memiliki hasil yang baik.

"Kami melihat Pak Jokowi ini benar-benar berbanding terbalik dengan Pak Anies. Pak Jokowi ini adalah pemimpin yang tidak banyak berbicara, banyak bekerja. Berani mengeksekusi, berani mengambil terobosan. Kami melihat ada kerinduan dari masyrakat untuk kembali mempunyai gubernur seperti Pak Jokowi," tutur William.

 

William mengaku partainya memang belum melakukan survei lapangan secara langsung mengenai kepuasan masyarakat Jakarta atas kinerja Jokowi selama menjabat Gubernur DKI.

Namun, setidaknya PSI telah menangkap aspirasi konstituennya yang memang menginginkan figur seperti Jokowi untuk melanjutkan kepemimpinan di Jakarta.

"Kita coba menjaring komunikasi dengan konstituen PSI. Mereka menginginkan seorang gubernur DKI Jakarta yang mirip dengan Pak Jokowi gitu. Jadi saya kira ini bukan klaim, ya, tapi suatu kerinduan yang menurut saya harus kita jawab," imbuhnya.