PSI Kritik Anies Safari Pangan ke Daerah Lain, Gerindra Membela: <i>Gak Ngerti</i>, Belajar Dulu PSI!
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. (Foto: Humas Pemprov DKI Jakarta)

Bagikan:

JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengkritik Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang belakangan ini sering turun langsung ke daerah dalam pengadaan kontrak pangan. 

PSI bilang Anies tak etis karena terkesan menggalang dukungan untuk maju ke Pilpres 2024. Tapi, hal ini ditepis Gerindra. Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Mohamad Taufik bilang PSI asal bicara.

"PSI itu enggak ngerti, belajar dulu lah PSI itu. Ini saya bicara agak keras, karena menurut saya salah ngomong,  dia (PSI)," kata Taufik kepada wartawan, Senin, 3 Mei.

Taufik menganggap PSI mengkritik tanpa dasar. Menurut Taufik, kedatangan Anies di berbagai daerah dilakukan demi menjaga agar pasokan bahan makanan bagi warga Ibu Kota dapat tetap terjaga.

"Kontrak pangan ini adalah jaminan atas pasokan pangan. Memang Jakarta punya sawah? Ada tuh sih Marunda dan Cakung paling berapa hektar itu. Apa yang dilakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil pangan itu semua akhirnya dilakukan Jakarta," ungkap dia.

Seperti diketahui, safari Anies dimulai saat mengikuti kegiatan panen raya di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat, 16 April lalu. Panen raya ini merupakan kerja sama kontrak di bidang pangan antara PT Food Station Tjipinang Jaya dengan Gapoktan Sumber Makmur Cilacap.

Anies melanjutkan perjalanannya bertemu dengan Bupati Kuningan Acep Purnama untuk membahas peluang kerja sama di bidang pangan. Ia juga mengunjungi kedua orang tuanya pada Sabtu, 17 April.

Pada Minggu, 25 April, Anies bertolak ke Ngawi, Jawa Timur untuk kembali melakukan kerja sama guna memperluas cakupan serapan gabah untuk pasokan beras di Jakarta.

Tak cuma mengurusi kontrak pangan, Anies juga sempat mengunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Anies juga menginap di Kota Madiun dan bertemu wali kotanya, selain juga bertemu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kemarin, Anies menerima kedatangan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dan Sekda Sumedang Herman Suryatman di Balai Kota DKI Jakarta. Anies dan Dony berencana meningkatkan kerja sama di berbagai bidang antara Pemkab Sumedang dengan Jakarta, mulai dari pangan hingga pariwisata.

Anggota Fraksi PSI DPRD DKI William Aditya Sarana mengkritik langkah Anies. Kata William, daripada Anies repot-repot menandatangani nota kesepahaman ketahanan pangan, lebih baik fokus bekerja di Jakarta.

"Lebih baik pak Anies fokus bekerja di DKI Jakarta, mengingat jabatan beliau habis tahun depan namun belum ada satupun janji kampanye beliau yang tuntas," kata William, Selasa, 27 April.

William menduga kunjungan Anies ke Jabar hingga Jatim dalam rangka mencari dukungan untuk maju pada Pemilihan Presiden 2024. Namun, menurutnya, Anies harus menuntaskan pekerjaannya di Jakarta jika ingin memuluskan niat dalam kontestasi politik di tahun 2024.

"Masa jabatan beliau habis tahun depan, mustahil bisa menuntaskan janji kampanye. Melihat kondisi seperti itu, sulit untuk terpilih menjadi Presiden RI karena beliau gagal di DKI Jakarta," ungkapnya.