Bagikan:

JAKARTA - MRT Jakarta telah beroperasi selama 5 tahun sejak 24 Maret 2019. Direktur Operasi dan Pemeliharaan PT MRT Jakarta (Perseroda) Mega Tarigan menyebut, per 13 Maret 2024, MRT Jakarta telah melayani tercatat 102.067.777 pelanggan.

Mega menyebut, rata-rata pengguna jasa per hari terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun pertama, penumpang MRT tercatat sebanyak 86 ribu orang per hari hingga pada 2023 mencapai 91 ribu orang per hari. Saat hari kerja Senin—Jumat, rata-rata harian telah mencapai 119 ribu orang per hari.

"Angka yang menunjukkan bahwa MRT Jakarta telah digunakan sebagai salah satu moda transportasi pilihan ke tempat kerja," kata Mega dalam keterangannya, Senin, 25 Maret.

Mega menuturkan, MRT Jakarta menjalankan strategi pull program untuk menaikkan angka keterangkutan. Program ini mencakup layanan di dalam stasiun dan di luar stasiun, seperti layanan pengumpan (feeder) menuju stasiun MRT Jakarta terdekat yang memudahkan first and last mile penumpang, gaya hidup dan pelanggan setia (poin), event di sekitar stasiun, hingga promo pembayaran tiket.

Selain itu, angka indeks kepuasan pelanggan MRT Jakarta 2023 telah mencapai 88,51. Indeks ini diukur dari keseluruhan pengalaman perjalanan pelanggan dalam ekosistem MRT Jakarta, mulai dari pre-journey, on board, hingga post journey.

“Secara konsisten, PT MRT Jakarta (Perseroda) terus meningkatkan service excellence, on time performance, dan menerapkan berbagai program pull ridership untuk menciptakan keunggulan kompetitif berkelanjutan dan memberikan layanan bernilai tambah bagi pelanggan,” tutur Mega.

Kini, MRT Jakarta tengah melaksanakan pembangunan Fase 2A dan 2B. Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI—Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan segmen dua Harmoni—Kota yang ditargetkan selesai pada 2029.

Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

Sementara itu, Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).