Bagikan:

JAKARTA - Irak menerima 50.000 dosis pertama vaksin COVID-19 Sinopharm yang disumbangkan oleh China. Irak diketahui saat ini tengah berjuang untuk mengatasi gelombang baru penyakit tersebut.

Vaksin tersebut tiba di Bandara Internasional Baghdad, Irak pada Senin 1 Maret malam waktu setempat, dengan menggunakan pesawat angkut militer Irak. 

“Kami segera meminta pengiriman ini berkoordinasi dengan kedutaan besar China. Kami berterima kasih dan menghargai China, karena telah mendukung rakyat Irak,” Menteri Kesehatan Irak Hassan al-Tamimi dalam upacara penerimaan, seperti dilansir Reuters

Kementerian Kesehatan Irak menyebut, pemberian vaksin COVID-19 akan diprioritaskan untuk petugas kesehatan, orang tua dan anggota pasukan keamanan. Sementara penyuntikannya menurut televisi pemerintah akan dimulai Selasa waktu setempat.

Lebih jauh Hassan menerangkan, Irak memiliki kesepakatan dengan Sinopharm Group untuk memasok sekitar 2 juta dosis vaksin yang akan dikirim secara bertahap.

"Selain itu, Irak juga memiliki perjanjian untuk menerima vaksin dari AstraZeneca Plc dan Pfizer," imbuh kata Hassan.

Untuk diketahui, bulan lalu Irak mencatat peningkatan tajam dalam infeksi COVID-19, termasuk kasus yang dikonfirmasi dari salah satu varian baru dari virus corona. Sementara, jumlah total kasus COVID-19 di Irak sekitar 700.000, termasuk 13.428 kematian per 1 Maret.

Irak sendiri memberlakukan jam malam untuk menahan penyebaran penyakit, seiring dengan peningkatan kasus positif COVID-19 setelah sebelumnya sempat mengalami penurunan.