Bagikan:

JAKARTA - Saat ini sudah ada 500 ribu tenaga kesehatan yang telah memperoleh vaksin COVID-19. Jumlah ini kata dia sudah sepertiga dari total target pemerintah.

"Hingga hari ini terdapat lebih dari 500 ribu tenaga kesehatan yang sudah memperoleh vaksin COVID-19. Jumlah ini merupakan sepertiga dari total target tenaga kesehatan yang akan memperoleh vaksin COVID-19," kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 2 Februari.

Untuk mempercepat pemenuhan target ini, dia lantas mendorong tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah. Sebab, hal ini penting bagi tenaga kesehatan guna melindungi mereka dari penularan COVID-19.

"Saya mendorong tenaga kesehatan untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi ini sehingga dapat melindungi dan memutus mata rantai penularan yang terjadi antara pasien dan tenaga kesehatan," tegasnya.

Sebelumnya,  Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi juga menyatakan 500 ribu tenaga kesehatan telah divaksin dan angka ini menunjukkan antusiasme dan optimisme terhadap keamanan dan manfaat vaksin COVID-19.

"Vaksinasi sangat penting dan memilki manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan resikonya," ungkapnya.

Nadia juga memaparkan, berdasarkan laporan Komisi Nasional Kejadian Pasca Imunisasi hingga saat ini tak ada reaksi berat yang dialami oleh mereka yang telah mendapatkan vaksin COVID-19. "Saat ini semua reaksi masih bersifat ringan dan tidak ada yang serius," tegasnya.

Angka ini juga menambah optimisme bagi pemerintah jika target untuk menyuntik 1,5 juta tenaga kesehatan akan terwujud paling lambat di akhir bulan ini.

Berikutnya, pemerintah bakal memberikan vaksinasi tahap selanjutnya kepada petugas pelayanan publik. Pada tahapan ini, pemerintah akan menggunakan vaksin COVID-19 dari Sinovac yang baru tiba di Indonesia pada hari ini.

"10 juta dosis yang kita terima hari ini, rencananya akan digunakan untuk melakukan vaksinasi tahap kedua bagi petugas pelayanan publik, memberikan perlindungan bagi 17,4 petugas pelayanan publik yang juga bekerja di daerah yang terpapar COVID-19," jelasnya.

Dia mengatakan, pemberian vaksin terhadap 1,5 juta tenaga kesehatan dan 17,4 petugas pelayanan publik merupakan bagian dari 181,5 juta penduduk yang jadi sasaran vaksinasi COVID-19. Hal ini dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok di tengah masyarakat demi mencegah penularan COVID-19.

"Ketika kekebalan kelompok terhadap COVID-19 telah terbentuk, maka anggota masyarakat yang tidak bisa menerima vaksin karena keterbatasan kondisi kesehatanya akan bisa terlindungi," kata Nadia.