JAKARTA - Warga Indonesia yang telah menjalani vaksinasi dosis penguat pertama atau booster totalnya 58.544.800 orang per Minggu 14 Agustus malam. Angka itu setelah dikalkulasi berdasarkan penambahan pada hari yang sama sebanyak 7.069 orang.
Menurut data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19, jumlah penerima vaksin dosis lengkap pada Minggu 14 Agustus bertambah 1.604 orang, sehingga total menjadi 170.486.755 orang.
Jumlah total warga yang telah mendapatkan vaksinasi COVID-19 dosis pertama juga bertambah 2.523 orang sehingga totalnya mencapai 202.951.838 orang.
Sedangkan target vaksinasi COVID-19 sebanyak 234.666.020 orang. Berdasarkan laporan Antara, Satgas juga menginformasikan kasus positif COVID-19 di Indonesia bertambah 4.442.
Dengan demikian total kasus COVID-19 di Indonesia per Minggu 14 Agustus mencapai 6.282.774 orang.
Terkait dengan hal itu, Satgas Penanganan COVID-19 mengingatkan masyarakat untuk terus memperkuat protokol kesehatan guna mencegah penyebaran COVID-19 mengingat saat ini masih pandemi COVID-19.
Satgas Penanganan COVID-19 juga mengingatkan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi mulai dosis pertama hingga dosis penguat.
Sementara itu, sebelumnya, Dokter spesialis paru Dr. dr. Fathiyah Isbaniah, Sp. P (K) mengajak masyarakat untuk melengkapi diri dengan vaksinasi COVID-19 hingga dosis penguat guna mengurangi risiko sindrom pasca-COVID-19.
"Salah satu cara untuk mengurangi risiko 'long' COVID-19 atau sindrom pasca-COVID-19 adalah dengan vaksinasi, mulai dosis pertama hingga dosis penguat," katanya.
BACA JUGA:
Ketua Divisi Infeksi RSUP Persahabatan itu, menjelaskan beberapa hal yang menjadi faktor risiko sindrom pasca-COVID-19, yakni usia di atas 50 tahun, penyakit penyerta, hipertensi, obesitas, kondisi psikiatri, penyakit imunosupresif, dan tingkat keparahan gejala saat fase akut COVID-19.
Sementara itu, Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban mengatakan, vaksinasi dosis booster kedua bagi tenaga kesehatan sangat efektif untuk meningkatkan perlindungan dari risiko COVID-19.
"Booster kedua sangat efektif dan aman, kebijakan pemberian booster kedua bagi tenaga kesehatan ini merupakan hal yang tepat," tandasnya.