PALANGKA RAYA - Masyarakat diminta lebih waspada terhadap kemungkinan ular masuk ke dalam rumah saat kondisi banjir. Permintaan ini disampaikan Koordinator Call Center 112 Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Sucipto.
"Kami sudah menangani evakuasi ular sebanyak lima kali selama banjir melanda Kota Palangka Raya," kata Sucipto, dilansir ANTARA, Sabtu, 20 Maret.
Dia menjelaskan, saat banjir melanda, menyebabkan habitat ular yang berada di hutan menjadi terendam banjir sehingga membuat hewan reptil memasuki permukiman warga untuk mencari mangsa.
Biasanya, ular memangsa hewan ternak hingga tikus yang kerap berada di rumah warga. Untuk itu dirinya meminta kepada warga agar dapat senantiasa membersihkan rumah dari tumpukan barang yang tidak terpakai.
"Karena itu bisa menjadi sarang tikus dan membuat ular masuk ke dalam rumah," ucapnya.
Dia juga meminta kepada warga agar dapat lebih waspada saat hendak beraktivitas di rumah. Ia mencontohkan, saat hendak tidur warga diminta untuk memeriksa kondisi tempat tidur. Pasalnya ular kerap bersembunyi di bawah kasur.
Sebab, ular kerap bersembunyi di tempat-tempat lembab yang menyerupai habitatnya. Tak jarang, pihaknya mengevakuasi beragam jenis ular dari kasur, bantal hingga di dalam baju yang berada di gantungan.
"Kenali jenis ular dan jangan berani-berani mengevakuasi seorang diri. Hubungi kami agar tidak ada korban," tegasnya.
BACA JUGA:
Lebih lanjut Sucipto mengatakan jika sebelumnya pihaknya telah menerima lima laporan warga terkait permintaan mengevakuasi tiga jenis ular, mulai dari ular yang tidak berbahaya hingga ular yang memiliki bisa mematikan.
Tiga jenis ular tersebut, yakni ular hanjaliwan atau tedung dengan panjang 80 centimeter, ular piton sepanjang 3,6 meter hingga ular kobra dengan panjang 1,3 meter.
Usai dievakuasi, ular-ular tersebut diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah untuk kemudian dilepaskan ke habitatnya yang jauh dari permukiman warga.
"Alhamdulillah, selama ini belum ada laporan warga yang digigit ular," pungkas Sucipto.