Bagikan:

KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya telah mendirikan dan menyiagakan tiga pos lapangan terkait kondisi siaga banjir di kota setempat.

"Saat ini, sudah didirikan tiga Poslap siaga banjir yang berada di Jalan Pelatuk, Jalan Arut dan Jalan Ahmad Yani," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kota Palangka Raya, Heru Trimono di Palangka Raya, Kalimnatan Tengah, dikutip dari Antara, Kamis 17 November.

Fasilitas yang tersedia sementara ini seperti tenda pengungsian, dapur umum, toilet umum hingga tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan dan relawan.

"Dari Rabu malam, sudah ada 22 pengungsi yang dievakuasi menuju Poslap Jalan Arut. Pengungsi itu terdiri dari 11 orang dewasa, tiga lansia, empat anak-anak dan empat balita," katanya.

Pihaknya pun memperkirakan, jumlah pengungsi akan kembali bertambah seiring masih adanya permintaan evakuasi dari warga yang rumahnya terus terdampak banjir.

Meski demikian, lanjut dia, sebagian warga di "Kota Cantik" yang terdampak banjir kiriman luapan air sungai memilih mengungsi di rumah kerabat.

Di tengah musibah tersebut, pihak Kelurahan Langkai bersama Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) membagikan kurang lebih 200 bungkus makanan untuk masyarakat Flamboyan Bawah, Palangka Raya yang terdampak banjir.

"Kami prioritaskan untuk lansia. Setiap rumah mendapatkan dua bungkus nasi. Suplai makanan ini hasil kerja sama secara swadaya dari berbagai pihak. Semoga ini dapat meringankan beban para korban banjir," kata Lurah Langkai Sriwanti.

Berdasar data BPBD Palangka Raya per 17 November, sejumlah kelurahan mulai terdampak banjir akibat meluapnya sungai besar yang melintasi Kota Palangka Raya.

Tercatat 1.733 rumah, 2.388 kepala keluarga dan 8.544 jiwa terdampak banjir meluapnya air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Kahayan dan DAS Rungan.

Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani minta masyarakat, terutama di daerah rendah dan di kawasan bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya penambahan ketinggian air.

Apalagi, lanjut dia, berdasar informasi BMKG sampai awal tahun depan hujan masih berpotensi mengguyur sejumlah wilayah Kalteng termasuk Kabupaten Gunung Mas dan Kota Palangka Raya.

Kabupaten Gunung Mas merupakan daerah yang menjadi hulu sungai yang alirannya melintasi wilayah Kota Palangka Raya.

"Yang tidak kalah penting, seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi debit air, masyarakat juga diminta memantau instalasi listrik yang dimiliki, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan saat banjir tiba," tandasnya.