KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya mengimbau masyarakat di dataran rendah dan yang daerah aliran sungai (DAS) mewaspadai kenaikan tinggi air akibat banjir kiriman.
"Saat ini ada empat wilayah kelurahan yang mulai adanya genangan air. Ini terjadi karena adanya banjir kiriman akibat meluapnya sungai karena tidak mampu lagi menampung debit air," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), dikutip dari Antara, Senin 12 September.
Kelurahan yang berpotensi terdampak banjir kiriman tersebut, di antaranya Kelurahan Tanjung Pinang, Kelurahan Bukit Tunggal, Kelurahan Palangka, Kelurahan Petuk Katimpun, Kelurahan Bereng Bengkel, Kelurahan Kameloh Baru, Kelurahan Danau Tundai, dan Kelurahan Marang.
Ia mengatakan, dari hasil pemantauan tim BPBD Palangka Raya, ketinggian air akibat luapan sungai itu berkisar antara 5-35 centimeter.
Dari seluruh kelurahan tergenang, di sebagian wilayah belum ada rumah terendam, sebagian lainnya berdampak pada terjadinya genangan air di jalan lingkungan. Meski demikian, aktivitas masyarakat masih berlangsung normal.
BACA JUGA:
Genangan air yang mulai terdeteksi sejak lima hari yang lalu karena wilayah hulu Sungai Kahayan dan alirannya yang melintasi Kabupaten Gunung Mas terus diguyur hujan.
"Untuk itu, dalam rangka memberikan informasi potensi bencana banjir, tim BPBD secara berkala melakukan pemantauan tinggi air sungai di titik-titik pantau yang telah ditetapkan," kata Emi.
Saat ini, BPBD Kota Palangka Raya juga melakukan pemantauan untuk penyiapan lokasi untuk mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan jika tiba-tiba banjir melanda. Artinya, pemerintah setempat mulai menyiapkan langkah untuk menghadapi berbagai kemungkinan bencana banjir.
"Yang tidak kalah penting, seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi debit air, kami minta masyarakat memantau instalasi listrik yang dimiliki. Jangan sampai karena kelalaian justru terjadi hal yang tidak diinginkan," tandasnya.