PALANGKA RAYA - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani meminta warga yang bermukim di bantaran sungai mewaspadai kenaikan debit air sungai.
"Saat ini ada lima kelurahan yang wilayahnya terdampak kenaikan debit air Sungai Kahayan. Meski belum menggenangi rumah tapi kami minta warga waspada," kata dia dikutip ANTARA, Senin 6 Februari.
Dia menerangkan lima kelurahan yang wilayahnya terdampak kenaikan air sungai adalah Marang, Petuk Bukit, Katimpun, Bukit Tunggal, dan Palangka.
"Pada lima kelurahan itu, kenaikan air Sungai Kahayan menggenangi jalan. Kenaikan tinggi air sungai ini terjadi selama dua hari terakhir," kata dia.
Perempuan berhijab ini menerangkan tinggi permukaan air sungai dari kondisi normal sudah naik sekitar 150 cm, sedangkan genangan air di jalan akibat kenaikan tinggi air ini maksimal mencapai 30 cm.
Akibat kenaikan debit air Sungai Kahayan, sejumlah kendaraan roda dua milik warga yang mencoba menerobos jalan berakhir dengan mati mesin. Warga harus mendorong kendaraan pada jalan di wilayah Kelurahan Petuk Katimpun yang tergenang banjir.
"Kenaikan debit air sungai ini terjadi karena tingginya intensitas hujan yang mengguyur wilayah Palangka Raya serta wilayah kabupaten lain yang menjadi hulu Sungai Kahayan," katanya.
Saat ini, pihaknya pun terus melakukan pemantauan secara berkala di lokasi-lokasi pantau guna mengantisipasi meluasnya dampak luapan air sungai tersebut. Selain itu, BPBD "Kota Cantik" --sebutan untuk Palangka Raya-- juga akan mengajukan status siaga banjir.
BACA JUGA:
Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terkait dengan perkiraan cuaca harian maupun prospek cuaca mingguan.
"Sembari melihat perkembangan di lapangan, kami akan segera mendirikan posko lapangan dan tempat pengungsian," kata Emi.
Dia juga meminta warga di bantaran sungai atau kawasan dataran rendah tidak meletakkan barang elektronik di lantai. Hal ini untuk mengantisipasi bahaya jika banjir datang tiba-tiba.