KALTENG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) meminta warga yang tinggal di bantaran sungai yang melintas Kota Palangka Raya mewaspadai potensi banjir kiriman.
Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Emi Abriyani mengatakan beberapa kejadian banjir yang melanda Kota Palangka Raya disebabkan luapan sungai atau merupakan kiriman dari daerah lain di wilayah hulu sungai.
"Sejumlah daerah di Kalteng termasuk hulu sungai yang alirannya melintasi Palangka Raya mulai diguyur hujan. Untuk itu masyarakat di daerah rendah dan di wilayah bantaran sungai harus waspada banjir kiriman," kata Emi di Kalimantan Tengah (Kalteng), dikutip dari Antara, Kamis 8 September.
Emi menjelaskan, hujan lebat di daerah hulu, membuat lebar dan dalamnya sungai tak mampu menampung debit air, dampaknya daerah bantaran sungai dan dataran rendah tergenang luapan air sungai.
Kondisi ini juga terjadi di Kota Palangka Raya saat musim hujan mulai terjadi di Kalteng.
"Untuk itu, dalam rangka memberikan informasi potensi bencana banjir, tim BPBD secara berkala melakukan pemantauan tinggi air sungai di titik-titik pantau yang telah ditetapkan," urainya.
Dari hasil pemantauan debit air, pada Kamis 8 Septembet, pukul 13.00 WIB telah terjadi kenaikan tinggi debit air mulai 5 centimeter hingga 25 centimeter.
BACA JUGA:
Saat ini, BPBD Palangka Raya juga melakukan pemantauan untuk penyiapan lokasi untuk mendirikan posko kesehatan, posko pengungsian dan posko relawan jika tiba-tiba banjir melanda. Artinya, pemerintah setempat mulai menyiapkan langkah untuk menghadap berbagai kemungkinan bencana banjir.
Diantara wilayah yang rawan terjadi genangan air saat musim hujan seperti di kawasan di Jalan Ramin, Meranti, Krakatau, Beliang, Bukit Raya I, Temanggung Tilung dan perumahan baru di Tampung Penyang.
Sementara wilayah yang rawan terjadi banjir ialah di daerah Kelurahan Tangkiling, Petuk Bukti, Marang, Mendawai, Petuk Ketimpun, Flamboyan, Bereng Begkel dan Kameloh Baru serta daerah-daerah lain disepanjang aliran sungai besar seperti Sungai Kahayan dan Sungai Rungan.
"Yang tidak kalah penting, seiring dengan meningkatnya curah hujan dan tinggi debit air, kami minta masyarakat memantau instalasi listrik yang dimiliki. Jangan sampai karena kelalaian justru terjadi hal yang tidak diinginkan," pungkasnya.