JAKARTA - Uni Eropa sepakat untuk meluncurkan operasi angkatan laut di bawah EUNAVFOR (European Union Naval Force) di Laut Merah, untuk memulihkan dan menjaga kebebasan navigasi di wilayah tersebut.
Diberi nama Aspides, kata Yunani kuno yang berarti 'Perisai', diputuskan setelah militan Houthi yang bersekutu dengan Iran mulai menyerang kapal internasional di Laut Merah, menyatakannya sebagai dukungan untuk kelompok Hamas dalam perangnya dengan Israel.
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, operasi itu diluncurkan di koridor maritim yang sangat strategis.
"Uni Eropa merespons dengan cepat kebutuhan untuk memulihkan keamanan maritim dan kebebasan navigasi di koridor maritim yang sangat strategis," jelas Borrell dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 20 Februari.
"Dalam mandat pertahanannya, operasi ini akan memberikan kesadaran situasional maritim, mendampingi kapal, dan melindungi mereka dari kemungkinan serangan multi-ranah di laut," tambah pernyataan itu.
Pernyataan tersebut tidak merinci berapa banyak kapal yang akan terlibat dalam operasi tersebut. Namun, para diplomat UE sebelumnya mengatakan, operasi ini pada tahap awal akan melibatkan tiga kapal di bawah komando UE sebagai bagian dari apa yang disebut Kebijakan Keamanan dan Pertahanan Bersama (CSDP) UE.
Sementara itu, Presiden Komisi Eropa Ursula Von der Leyen mengatakan, misi tersebut menandakan kehadiran Eropa yang lebih kuat di kawasan tersebut.
"Saya menyambut baik peluncuran Operasi Aspides. Eropa akan menjamin kebebasan navigasi di Laut Merah, bekerja sama dengan mitra internasional kami. Selain respons terhadap krisis, ini merupakan langkah menuju kehadiran Eropa yang lebih kuat di laut untuk melindungi kepentingan Eropa," tulisnya di X.
BACA JUGA:
Uni Eropa mengatakan, misi tersebut akan aktif di sepanjang jalur komunikasi laut utama di Selat Baab al-Mandab dan Selat Hormuz, serta perairan internasional di Laut Merah, Teluk Aden, Laut Arab, Teluk Oman dan Teluk.
Diketahui, Jerman telah mengirim fregat pertahanan udara awal bulan ini untuk bergabung dalam misi tersebut. Sementara, dua diplomat mengatakan Prancis dan Italia juga akan berkontribusi.