Bagikan:

JAKARTA – Klinik dokter gigi di kawasan Jatinegara, Jakarta Timur, yang disinyalir menjadi tempat penyiksaan 5 orang pembantu rumah tangga (PRT) masih dalam penyelidikan Polres Metro Jakarta Timur.

Polisi menyebutkan bahwa rumah tersebut tidak dihuni oleh dokter. Namun di rumah itu masih terpasang pelang praktek dokter.

"Majikannya tinggal di rumah dokter. Dokter dari salah satu keluarga itu, namun dokter dari keluarganya sudah meninggal. Jadi (lokasi kejadian) itu sudah tidak digunakan untuk praktek. Hanya pelaku saja dengan salah satu dari yang diduga pelaku (yang menempati)," kata Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur, AKP Sri Yatmini kepada VOI, Jumat, 16 Februari.

AKP Sri juga membenarkan jika kelima korban masih berusia di bawah umur. Lima orang korban berusia di bawah 18 tahun.

"Mereka mendapatkan pendampingan, layanan psikologi, layanan kesehatan, karena pada saat korban berusaha kabur dari rumah dia lompat sehingga alami luka atau cidera. Kami dari PPA memberikan perawatan dari salah satu rumah sakit," ujarnya.

Sementara itu, warga sekitar TKP menyebut, bangunan yang berukuran tidak terlalu besar itu memiliki 6 orang pembantu rumah tangga (PRT). Namun ironisnya, para PRT itu rata - rata masih berusia di bawah umur. Bahkan, mereka kerap mengalami penyiksaan oleh sang majikan.

Sehari-hari, warga sekitar tidak pernah melihat ada aktivitas di dalam rumah dokter itu. Hampir setiap hari, nampak dari luar rumah pelaku dalam kondisi sunyi dan sepi. Tidak ada aktivitas setiap harinya dari dalam rumah itu.

"Selama saya kerja disini itu, saya tidak pernah melihat aktivitas di rumah sebelah situ. Itu kan pelangnya dokter, tapi saya tidak pernah melihat aktivitas praktik dokter," tutur Vina (39), salah satu pekerja di sekitar lokasi kejadian, Kamis, 15 Februari.