Dokter di Klinik Gigi Jatinegara Tempat Penyiksaan 5 Pembantu Ternyata Sudah Meninggal Sejak Pandemi COVID
Klinik Dokter Gigi di Jatinegara tempat pembantu disiksa majikannya/ Foto: Rizky Sulistio/ VOI

Bagikan:

JAKARTA – Warga Jalan Jatinegara Timur II, RT 12/02, Rawa Bunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur mencurigai aktivitas yang ada di dalam rumah warna putih yang tertera pelang dokter gigi. Warga menduga ada yang tidak beres di dalam rumah tersebut. Apalagi adanya aksi penyiksaan terhadap 5 pembantu rumah tangga yang masih di bawah umur.

Informasi yang didapat di sekitar tempat kejadian perjara (TKP), warga menyebut bahwa di dalam rumah putih itu terdapat 6 orang pembantu rumah tangga (PRT). Anehnya, semua pembantu di dalam rumah itu masih di bawah umur.

Warga mengaku, selama mengetahui rumah putih itu adalah klinik dokter gigi namun tidak pernah satu pun ada pasien yang datang. Tidak seperti klinik pada umumnya yang kerap berdatangan pasien dari luar.

"Selama saya kerja di sini, saya tidak pernah melihat aktivitas di rumah sebelah situ. Itu kan pelangnya dokter, tapi saya tidak pernah melihat aktivitas praktik dokter," tutur Vina (39), salah satu karyawan perkantoran yang tak jauh dari TKP, ketika ditanya wartawan, Kamis, 15 Februari.

Karena penasaran, Vina mencari informasi ke warga asli penduduk setempat. Dan ternyata, informasi yang Vina dapat ternyata dokter di klinik tersebut sudah meninggal.

"Ternyata setelah saya tanya (warga sini), yang dokter itu (sudah meninggal). Almarhum, waktu COVID," aku Vina.

Kendati demikian, Vina tidak mengerti mengapa masih ada pelang klinik dokter yang mencantumkan dua nama. Namun menurutnya, di dalam rumah itu tidak ada praktek dokter. Aktivitas dan fungsi di rumah itu hanya sebagai rumah tinggal biasa.

"Saya tidak pernah melihat (keseharian pemilik rumah), bahkan saya sempat cari informasi ke warga lama disini," katanya.

Berhasilnya 5 pembantu melarikan diri dari majikannya di rumah putih itu, terjadi pada malam hari, sekitar pukul 2 malam. Mereka, lanjut Vina, kabur lewat tembok samping. Korban naik satu per satu dari situ.

"Nah, yang 2 orang duluan. Karena gugup kaget lompat ke tempat yang salah, berdarah. Yang turun duluan itu siku kanan berdarah sama kaki berdarah, kayaknya jatuh juga. Majikannya ada perempuan dan laki - laki (dari keterangan korban)," ujarnya.