Bagikan:

JAKARTA - Deklarator Partai Demokrat, HM Darmizal, meminta petinggi Demokrat tidak berlebihan menyikapi desakan untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Apalagi, menyamakannya dengan kudeta.

"Kita semua heran dengan sikap reaktif beliau-beliau (petinggi Demokrat, red) itu" ujar Darmizal di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis, 25 Februari.

Menurutnya wacana KLB ini merupakan wujud kegelisahan dari sejumlah kader akan masa depan partai. Sehingga, usulan KLB tidak bisa disamakan dengan kudeta.

Darmizal membantah pernyataan salah seorang petinggi partai yang menyebut KLB akan mengganti seluruh kepengurusan, mulai dari tingkat pusat, daerah, bahkan DPRD bakal melakukan Pergantian Antar Waktu (PAW). Dia pun meminta para elit partai Demokrat menyikapi santai dan tidak perlu berlebihan menebarkan isu ketakutan soal KLB. 

"KLB ini gerakan alamiah demokrasi, sangat sehat, dan bagus untuk titik balik menjemput masa depan cemerlang di bawah kepemimpinan baru yang matang, mumpuni, berpengalaman panjang mengabdi NKRI," jelasnya.

Disisi lain, Darmizal mengungkapkan, eksistensi Partai Demokrat di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) trennya cenderung menurun.

Dalam rilis hasil survei Parameter Politik, Senin, 22 Februari, Partai Demokrat berada diurutan kelima dengan capaian suara hanya 6 persen. PDIP masih memimpin dengan 25,1 persen disusul Golkar 11,2 persen, ketiga Gerindra 10,9 persen dan keempat ada PKB dengan 8 persen.

"PD sekarang tidak greget, pusat kepemimpinan PD melempem dan kalah gengsi dibandingkan PDIP, Gerindra, Golkar, Nasdem dan lainnya. Ini bahaya bagi nasib PD 2024. Tolong Pak SBY pahami ini. Berkoalisi dengan rakyat tapi hasil survei dan faktanya membuktikan PD dijauhi rakyat," pungkasnya.