Survei Parameter Politik Indonesia: Elektabilitas Menhan Prabowo Kalahkan Anies Baswedan
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia menyebut elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih kuat di kalangan tokoh yang bakal mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

"Data elektabilitas menunjukkan Prabowo Subianto menjadi figur yang tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi calon presiden (capres) 2024," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip Senin, 22 Februari.

Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error sebanyak 2,9 dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Adapun jumlah responden mencapai 1.200 dengan metode telepoling menggunakan kuisioner yang dilaksanakan pada 3-8 Februari.

Adi memaparkan, survei ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektabilitas capres dengan 10 dan 15 nama. Hasil keduanya mengunggulkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Pada elektabilitas 10 nama capres, Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan persentase 23,1 persen. Selanjutnya di urutan kedua terdapat nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15,2 persen dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 14,9 persen.

Kemudian, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mencatatkan elektabilitas sebesar 6,8 persen; Menteri Sosial Tri Rismaharini 6,5 persen; dan Ketua Umum Partai Demokrat 6,3 persen. Sisanya, ada sejumlah tokoh yang elektabilitasnya di bawah 5 persen yaitu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Presiden ke 10 dan 12 Jusuf Kalla, ulama Ustaz Abdul Somad, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Sementara pada elektabilitas 15 nama capres, Prabowo memeroleh persentase 22,1 persen. Disusul Anies Baswedan dengan angka 14,6 persen.

Elektabilitas Ganjar Pranowo di angka 13,9 persen; Ridwan Kamil 6,3 persen; Tri Rismaharini 5,8 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 5,3 persen. Kemudian Sandiaga Salahuddin Uno 4,1 persen dan Jusuf Kalla 3,8 persen.

Berikutnya elektabilitas Gatot Nurmantyo sebanyak 3,4 persen; Ustaz Abdul Somad 2,9 persen; dan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD 2 persen. 

Dilanjutkan, Menteri BUMN Erick Thohir 1,8 persen; Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 1 persen; Ketua DPR Puan Maharani 0,8 persen, dan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebesar 0,2 persen.

Lebih lanjut, survei ini juga menemukan fakta lain jika kandidat seperti Moeldoko dan Gatot Nurmantyo yang berasal dari TNI punya pekerjaan berat jika ingin bersaing. Adi menilai, hanya AHY yang relatif stabil meski elektabilitasnya cenderung stagnan dan tercecer dari calon lain.

Temuan lainnya yakni elektabilitas Sandiaga Uno justru menurun. Sebab, elektabilitas mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang dulunya berpasangan dengan Anies ini sebelumnya selalu masuk 5 besar.

"Hal ini disinyalir diakibatkan oleh persepsi negatif masuknya Sandiaga Uno ke dalam Kabinet Kerja Jokowi," ujar Adi.

Elektabilitas Tri Rismaharini disebut naik signifikan dibandingkan survei sebelumnya. Mantan Wali Kota Surabaya itu mampu merangsek ke peringkat 5. "Meningkatnya Elektabilitas Tri Rismaharini diakibatkan ekspos media yang meningkat sejak ditunjuk menjadi Menteri Sosial," pungkasnya.