Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah lembaga survei menempatkan nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi penguasa dalam elektabilitas calon presiden di Pilpres 2024 mendatang. 

Selain Prabowo, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyodok di posisi kedua diikuti Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. 

Terhadap hasil survei ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih menaggapinya santai. "Pilpres masih jauh," ucap Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto, Minggu, 28 Februari.

Hasto menyebutkan, PDIP merupakan partai yang bekerja dalam kekuatan kolektif sesuai semangat gorong royong. Artinya, dalam pergerakan apapun termasuk rencana ke depan bakal ditentukan secara bersama-sama.

Dengan alasan itu, PDIP belum terpikir perihal elektabilitas bakal capres-cawapres. Untuk saat ini, tegas hasto, PDIP memilih untuk melakukan langkah-langkah konsolidasi.

"Elektoral PDI Perjuangan itu terus meningkat, berada di nomor 1. Kami mengucapkan terima kasih. Kami terus melakukan perbaikan di internal agar semakin memenuhi harapan rakyat," tegas Hasto.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei pilihan calon presiden di Pilpres 2024. Hasilnya, nama Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi calon dengan jumlah pemilih tertinggi.

Dalam survei menggunakan semi terbuka, Sebanyak 22,5 persen responden memilih Prabowo Subianto. Selanjutnya, 10,6 persen memilih Ganjar Pranowo, 10,2 persen memilih Anies Baswedan. Dalam survei disebutkan juga sebagian pemilih Jokowi berpindah ke Ganjar Pranowo.

Dalam survei tersebut, masyarakat mengaku paling banyak memilih Jokowi dalam pemilihan presiden mendatang dengan perolehan 18 persen. Kedua, adalah Prabowo Subianto dengan 5,7 persen. Ketiga, Anies Baswedan dengan 5,7 pemilih. Keempat, Ganjar Pranowo dengan perolehan 3,5 persen.

Namun, jika nama Jokowi dikeluarkan karena tak lagi bisa mengikuti Pilpres 2024, Prabowo Subianto berada urutan atas dengan perolehan pemilih 22,5 persen. Uniknya, nama Ganjar menyalip dengan urutan kedua sebesar 10,6 persen dan Anies 10,2 persen.

"Kalau nama Pak Jokowi tidak dimasukan ke dalam simulasi maka suara Pak Jokowi itu menjadi menyebar, paling banyak itu ke Pak Ganjar. 22 persen pemilih Pak Jokowi di tahun 2019 itu ke Pak Ganjar," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam pemaparan survei virtual, Senin, 22 Februari.

Selain LSI, survei juga dikeluarkan Lembaga Survei Parameter Politik Indonesia. Elektabilitas Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih kuat di kalangan tokoh yang bakal mencalonkan diri sebagai calon presiden di Pilpres 2024 mendatang.

"Data elektabilitas menunjukkan Prabowo Subianto menjadi figur yang tak tergantikan dari calon berbasis militer secara konsisten memimpin kompetisi calon presiden (capres) 2024," kata Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip Senin, 22 Februari.

Survei ini menggunakan metode simple random sampling dengan margin of error sebanyak 2,9 dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Adapun jumlah responden mencapai 1.200 dengan metode telepoling menggunakan kuisioner yang dilaksanakan pada 3-8 Februari.

Adi memaparkan, survei ini dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektabilitas capres dengan 10 dan 15 nama. Hasil keduanya mengunggulkan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Pada elektabilitas 10 nama capres, Prabowo Subianto berada di urutan pertama dengan persentase 23,1 persen. Selanjutnya di urutan kedua terdapat nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas sebesar 15,2 persen dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 14,9 persen.