JAKARTA - Deklarator Partai Demokrat Max Sopacua kecewa dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai ketua umum Partai Demokrat. AHY menjadi ketua umum melalui KLB mengantikan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menurut Max, kepemimpinan putra sulung SBY itu tidak memberikan penghargaan kepada senior partai. AHY melupakan jasa-jasa para senior yang membesarkan Demokrat. Bahkan seperti menurunkan penumpang angkot di tepi jalan.
"Kenapa saya pakai filosofi penumpang angkot yang diturunkan di tepi jalan, ketika AHY menjadi ketua dan menyusun kepengurusan, nama kita ini tidak ada. Saya bukannya ingin, cuma proses penghargaannya harus ada. saya adalah deklarator," kata Max Sopacua kepada VOI, Jakarta, Jumat, 12 Februari.
Selain terbukti membesarkan Demokrat, para senior juga berhasil mengantarkan SBY menjadi Presiden RI. Bahkan sampai dua kali menjabat. Harusnya, AHY mengingat jasa-jasa para senior itu.
"Saya ikut membesarkan partai, membawa Pak SBY jadi presiden pada 2004, dan 2009. semua orang tahu siapa saya," ujar Max.
BACA JUGA:
Max menekankan, para senior termasuk dirinya tak mempermasalahkan tidak diajak dalam kepengurusan. Hanya saja, kata dia, AHY harus memberikan apresiasi kepada para senior. Karena Demokrat besar juga atas perjuangan para senior.
"Kalau saja ada sebuah surat kepads Pak Max, terima kasih atas pengabdiannya, selesai. Itu mungkin anak-anak saya bangga, saya apresiasi," ujar Max menekankan.
Munculnya Max menanggapi ini dan kegaduhan Demokrat belakangan ini karena dituding ikut dalam pertemuan untuk menggulingkan AHY dari ketua umum. Belakangan, DPP Demokrat mengatakan Max Sopacua memang tidak ikut dalam aksi tersebut.