TANGERANG – Sejumlah alumni dan civitas academica UIN Syarif Hidayatullah mendesak Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) untuk bersikap netral dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Guru Besar Saiful Mujani menilai bila Presiden Jokowi sebagai kepala negara seharusnya bersikap netral dan tidak menggunakan kekuasaannya untuk kepentingan keluarga.
“Mendesak Presiden agar dengan sungguh-sungguh mengelola pemerintahan demi dan untuk kepentingan nasional,” kata Saiful kepada wartawan di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin, 5 Januari.
“Bukan demi kepentingan keluarga atau kelompok dengan mengatasnamakan kepentingan nasional,” sambungnya.
Ia juga menjelaskan bila sikap kenetralan bukan hanya pilihan politiknya. Akan tetapi kebijakan-kebijakannya yang akhirnya menguntungkan pihak-pihak tertentu, terlebih bagi pasangan calon (paslon).
BACA JUGA:
“Terutama tidak membuat kebijakan yang dapat menguntungkan secara elektoral bagi paslon tertentu,” ucapnya.
Saiful mengkhawatirkan demokrasi negara akan terus berlarut dengan adanya kepentingan keluarga. Sebab baginya, itu akan membuat ketidakstabilan dalam Pemilu di Indonesia.
“Situasi ini bukan saja dapat berdampak pada pelayanan pemerintah secara nasional, tapi juga menimbulkan ketidaksolidan dan ketidanyamanan anggota kabinet. Jika situasinya terus seperti ini dikhawatirkan bisa menimbulkan instabilitas nasional,” tutupnya.