Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tak mempermasalahkan para pendukung pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar-Mahfud menerima bantuan sosial (bansos) dari Pemerintah. Asalkan, ketika menyoblos atau menentukan pilihannya tak boleh 'goyang'.

"Siapa yang suka terima bansos? Yang bener? Hei jangan bohong. Ya gapapa terima aja tapi nanti nyoblosnya jangan goyang loh. Siapa yang mau goyang? Ayo siapa yang mau goyang," ujar Megawati saat memerikan sambutan di acara Kampanye Akbar Ganjar-Mahfud di Gelora Bung Karno, Sabtu 3 Fabruari.

Menurutnya, semua masyarakat Indonesia berhak menerima bansos. Sebab, pengadaan bantuan itu berasal dari rakyat.

"Wong bansos uang rakyat. jangan lupa loh. Loh..loh..loh..loh..loh, ini duitnya dari mana? Kan gitu loh Jadi kalau mikir itu mikir lurus," sebutnya.

Dalam menentukan pilihan, kata Megawati, rakyat harus memikirkan dengan matang. Sebab, nantinya pasang calon yang terpilih akan menjadi pemimpin selama lima tahun ke depan.

"Nah ingat loh ini ya ibu ngomong loh nyoblosnya 5 menit, inget nyoblosnya 5 menit kalau salah milih pemimpin ngerasain akibatnya 5 tahun loh," kata Megawati.

Adapun, isu politisasi dalam pembagian bansos sangat santer terdengar. Sebab, Jokowi memberikan ke masyarakat di tengah momentum masa kampanye Pemilu 2024.

Seperti diketahui, sejak awal Januari 2024 Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke sejumlah daerah di Indonesia sambil membagikan bantuan sosial bagi masyarakat setempat.

Yang teranyar berupa pembagian bansos berupa Program pangan cadangan beras pemerintah (CBP) kepada masyarakat di Lapangan Sepak Bola Klumpit Tingkir, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Senin 22 Januari. Jokowi juga mendistribusikan langsung bantuan sosial dalam kunjungannya ke Provinsi Banten, Papua, hingga Kalimantan Timur.